Orok Mengapung di Irigasi, Diduga Dibunuh Sebelum Dibuang
Warga di Dusun Jingara', Desa Taeng, Kecamatan Palangga, dikagetkan dengan penemuan orok yang mengapung disaluran irigasi, Selasa (16/12).
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Timur Uming
TRIBUNNEWS.COM,SUNGGUMINASA- Warga di Dusun Jingara', Desa Taeng, Kecamatan Palangga, dikagetkan dengan penemuan orok yang mengapung disaluran irigasi, Selasa (16/12).
Warga yang menemukan orok tersebut, Hendra, mengatakan, awalnya orok yang diperkirakan dibuangan beberapa jam sebelum ditemukan, dilihat oleh anak-anak.
"Dikiranya boneka. Anak disini tusuk-tusuk pake kayu. Lalu minta diambilkan. Waktu saya angkat ternyata manusia," papar Hendra yang saat itu hendak pergi membawa tukang bentor.
Bayi mungil berjenis kelamin tersebut masih mengeluarkan darah segar dipusarnya. Sementara tubuh mulusnya sudah pucat karena terendam di dalam air.
Setelah sempat dilakukan identifikasi oleh Tim SPKT Polres Gowa dan Polsek Palangga, jenazah kemudian dibawa ke Puskesmas Palangga.
Menurut keterangan Kepala Puskesmas, dr Gaffar, bayi diduga sengaja dibunuh oleh ibunya sebelum dibuang. "Dilihat dari cara tali pusarnya yang langsung dicabut. Kalau dipotong pasti ada sisa tali pusarnya," paparnya saat memeriksa jenazah bayi tersebut.
Selain itu, bayi yang lahir dengan berat 2,5 kg dan panjang 45 cm ini, juga diperkirakan dibuang oleh orangtuanya kurang dari enam jam sebelum ditemukan pukul 12.00 wita. Sebab darah segar dari pusarnya terus keluar.
"Kulitnya putih, dibagian leher ada warna bebiruan. Pipi sebelah kiri tergores sekira satu sentimeter," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.