Hati-hati, Biro Perjalanan Wisata Abal-abal
“Saya dijanjikan berangkat pada 20 November. Tetapi, satu minggu sebelum berangkat tidak ada kabar dari agen travel itu. Biasanya, satu minggu sebelum
TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Besarnya minat masyarakat untuk berwisata membuat bisnis biro perjalanan wisata (travel) tumbuh subur di Kota Malang.
Data dari Dinas Pariwisata Kota Malang, mencatat, selama setahun ini, jumlah pelaku bisnis biro perjalanan wisata di Kota Malang meningkat hingga 50 persen.
Pada 2013, jumlah biro perjalanan wisata di Kota Malang masih sekitar 80 agen travel.
Jumlah itu terus berkembang dan sekarang (2014) mencapai 128 agen travel.
Sayang, perkembangan bisnis ini tidak dibarengi dengan pengawasan yang ketat dari pemerintah daerah setempat.
Peluang bisnis ini pun akhirnya dimanfaatkan oleh beberapa oknum untuk ajang tipu-tipu.
Mereka sengaja membuat biro perjalanan yang tidak kredibel alias awu-awu, hanya semata-mata untuk mengeruk keuntungan pribadi.
Maka dari itu, masyarakat yang hobi berwisata, baik di dalam maupun di luar negeri harus benar-benar jeli memilih agen travel jika tidak ingin tertipu.
Seperti yang dialami seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Malang, sebut saja Erma (samaran). Erma menjadi korban penipuan yang dilakukan biro perjalanan wisata.
Erma berencana ikut paket liburan ke Bangkok lewat Agen Travel Happy Tour yang beralamatkan di Jl Kupang Indah X No 37 Surabaya.
Angen travel itu menawarkan paket murah berwisata ke Bangkok hanya dengan membayar Rp 3 juta. Erma pun tertarik untuk mengikuti wisata ke Bangkok.
Karena, selain murah, pembayarannya juga bisa diangsur. Awalnya, Erma disuruh membayar muka Rp 1,5 juta dengan cara transfer melalui bank pada Agustus lalu. Sisanya, Rp 1,5 juta dilunasi satu bulan sebelum berangkat.
“Saya dijanjikan berangkat pada 20 November. Tetapi, satu minggu sebelum berangkat tidak ada kabar dari agen travel itu. Biasanya, satu minggu sebelum berangkat ada kabar soal booking pesawat,” katanya.
Merasa jadi korban penipuan, Erma berusaha melaporkan kasus itu ke Polsek yang membawahil wilayah alamat agen travel itu di Surabaya. Tetapi pihak Polsek meminta agar Erma melaporkan kasus itu ke Polres Malang Kota.
Alasannya, kejadian kasus itu berada di wilayah hukum Polres Malang Kota.
“Sebenarnya, saya tidak pernah berhubungan dengan pemilik agen travel ini. Yang melakukan komunikasi teman saya yang sudah pernah ikut perjalanan wisata dengan travel tersebut,” ujarnya.
Ditunggu hingga jadwal pemberangkatan ke Bangkok, tetap tidak ada kabar dari agen travel tersebut. Ia berusaha menghubungi agen travel itu tidak pernah menyambung. Ia pun semakin curiga telah ditipu oleh agen travel itu.
“Dua minggu lalu saya berusaha mencari alamat agen travel itu di Surabaya. Alamatnya benar, tetapi orangnya tidak tinggal di rumah itu,” ujarnya.
Nasib sama dialami Erlin (samaran), juga PNS di lingkungan Pemkot Malang. Erlin juga ingin berwisata ke luar negeri lewat Agen Travel Happy Tour.
Bedanya, Erlin ingin berwisata ke Kuala Lumpur, bukan ke Bangkok.
Biaya wisata ke Kuala Lumpur yang ditawarkan Rp 2 juta per orang. Erlin membayar dengan cara mengangsur selama dua kali.
Erlin berencana ikut wisata ke Kuala Lumpur bersama dua saudaranya. Berarti ia harus membayar Rp 6 juta untuk tiga orang.
“Saya sudah bayar uang muka Rp 3 juta untuk tiga orang, sisanya dilunasi menjelang berangkat. Rencananya, jadwal pemerangkatan ke Malaysia awal 2015 mendatang. Tapi, saya tidak tahu, apakah masih tetap bisa berangkat ke sana (Malaysia). Persoalannya, agen travelnya menghilang,” katanya.