Home Visit Trauma Healing, Upaya Redam Trauma Warga Akibat Longsor Banjarnegara
Home Visit Trauma Healing, satu upaya meredam trauma mendalam korban longsor Banjarnegara.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak hanya menimbulkan trauma bagi korban, faktanya warga yang tinggal di luar Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara pun bisa mengalami hal yang sama. Yakni ketakutan dan dihantui ancaman longsor seperti terjadi di Karangkobar.
Seperti yang terjadi pada sebagian warga Dusun Ngaliyan, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara yang lokasinya berdekatan dengan lokasi bencana longsor.
Beberapa warga melihat secara langsung bahkan ada sanak keluarga yang menjadi korban membuat kondisi kejiwaan warga terganggu. Untuk itu, terapi psikologi diperlukan untuk mengurangi trauma.
Ini mendorong tim medis dan kesehatan Dompet Dhuafa bersinergi dengan tim perawat dari Universitas Diponegoro (Undip) menggelar kegiatan Home Visit Trauma Healing dengan mengunjungi rumah-rumah warga itu, Selasa (16/12/2014).
Nur Arifah, tim medis dan kesehatan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa Purwokerto menyatakan, trauma healing dimaksudkan meningkatkan imunitas psikologis.
"Artinya menjaga kekebalan dalam diri warga yang melihat kejadian atau kehilangan sanak saudara dan semangat dalam menjalani hidupnya kembali," katanya dalam surat elektronik, Selasa malam.
Ia mencontohkan beberapa warga yang menangis memikirkan sanak keluarganya yang menjadi korban. Jadi kegiatan ini mampu menghapus rasa kesedihan yang dialami warga.
Tim gabungan kemanusiaan Dompet Dhuafa yang terdiri dari tim evakuasi Disaster Management Centre (DMC), Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Purwokerto, Badan Pemulasaran Jenazah (Barzah) dan pula melibatkan cabang Dompet Dhuafa di Jawa Tengah bersama elemen relawan lainnya terus melakukan evakuasi untuk mencari korban yang tertimbun longsor di lapangan.
Adapun elemen relawan yang tergabung dalam respon di antaranya Persatuan Baitul Mal Wa Tanwil Indonesia, Mahasiswa kedokteran Universitas Muhammadyah Purwokerto dan Pelayanan Kesehatan Ummat Gumeelar.
Beberapa aktivitas yang dilakukan Dompet Dhuafa selama masa tanggap darurat, selain evakuasi yakni identifikasi korban, mengurus jenazah, aksi layanan kesehatan bagi para pengungsi, dapur umum, sarana sanitasi (MCK), dan terapi psikologis untuk anak-anak pengungsi berupa sekolah ceria. (Eko Sutriyanto)