Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mobil Menumpuk di Pelabuhan Balohan Gara-gara Kapal Tak Beroperasi

Dua kapal cepat yang melayani penyeberangan penumpang dari Pelabuhan Balohan, Sabang ke Ulee Lheue, Banda Aceh, dan sebaliknya, tak beroperasi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mobil Menumpuk di Pelabuhan Balohan Gara-gara Kapal Tak Beroperasi
Serambi Indonesia/Azhari
Puluhan truk dan mobil pribadi tertahan di Pelabuhan Balohan, Sabang, Jumat (19/12/2014) karena KMP BRR hanya berlayar satu trip akibat cuaca buruk. 

TRIBUNNEWS.COM, SABANG - Dua kapal cepat yang melayani penyeberangan penumpang dari Pelabuhan Balohan, Sabang ke Ulee Lheue, Banda Aceh, dan sebaliknya, Jumat (19/12/2014) kemarin, tidak bisa beroperasi. Sedangkan KMP BRR hanya berlayar satu trip. Akibatnya, banyak warga gagal berangkat dan puluhan kendaraan menumpuk di pelabuhan.

Pantauan dan informasi yang diterima Serambi (Tribunnews.com Network), mulai pukul 07.00 WIB Pelabuhan Penyebarangan Balohan, Sabang, sudah dipadati calon penumpang dan kendaraan. Namun sebagian besar calon penumpang kecewa karena tidak bisa berangkat pagi itu, karena KM Express Bahari 9C dan KM Express Cantika 89 tidak diberangkatkan.

Sementara kapal lambat KMP BRR yang merupakan satu-satunya armada transportasi laut yang mengangkut penumpang dan barang, Jumat kemarin, berangkat pukul 07.30 WIB, lebih cepat 30 menit dari hari biasanya. Kapal lambat berkapasitas 350 penumpang ini juga hanya berlayar satu trip, dari dua trip yang seharusnya.

Kondisi tersebut semakin menumpuknya jumlah penumpang yang gagal berangkat. Tidak hanya warga lokal, para wisatawan asing juga kesal akibat tidak berangkatnya kapal cepat.

"Sebagian bule mengamuk, karena tiket pesawat yang dikantonginya hangus akibat tidak bisa berangkat lebih cepat," kata warga setempat, Abdullah alias Dolah Breok yang juga batal berangkat karena terlambat tiba di pelabuhan.

Bukan hanya penumpang yang batal berangkat, namun puluhan truk dan mobil pribadi yang sudah parkir di pelabuhan sejak Kamis (18/12/2014) sore, juga gagal menyeberang ke Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.

Kepala Cabang PT Sakti Inti Makmur (SIM) Sabang, Jon Heriadi yang ditemui Serambi di Pelabuhan Balohan, mengakui Jumat kemarin KM Express Bahari 9C dan KM Express Cantika 89 tidak berangkat melayani penumpang Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya.

Berita Rekomendasi

Pembatalan pembarangkatan kedua kapal cepat itu, mreupakan hasil kesepakatan Syahbandar dan kapten kapal, karena lebih mengutamakan keselamatan penumpang. Sebab gelombang laut di perairan Aceh sangat tinggi, yakni 3 hingga 4 meter, menyusul hujan deras dan angin kencang yang melanda kawasan itu sejak Kamis sore hingga Jumat kemarin.

"Surat izin berlayar sudah keluar sehari sebelumnya, tapi pihak Syahbandar mencabutnya kembali karena gelombang sangat tinggi. Sementara kapten kapal juga tidak berani berangkat," katanya.

Sementara Nakhoda KMP BRR, Muhammad Noer yang dihubungi via telepon, mengatakan, kemarin kapal hanya berangkat satu trip, dari Sabang pukul 07.30 WIB dan kembali dari Banda Aceh pukul 10.00 WIB.

"Hanya berangkat satu trip, karena angin sangat kencang dan gelombang laut lumayan tinggi," katanya.(az)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas