Jokowi: Listrik di Perbatasan RI-RDTL Harus Baik
Joko Widodo (Jokowi), sangat respek dengan potensi maritim di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM. ATAMBUA -- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), sangat respek dengan potensi maritim di perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Program ini bisa berjalan baik kalau pasokan listrik baik dan pemerintah pusat siap membangun infrastruktur pendukung, termasuk membuka akses perhubungan laut.
Presiden Jokowi menyampaikan hal ini kepada wartawan saat memantau kawasan perbatasan Indonesia dan Timor Leste di Mota'ain, Kabupaten Belu, Sabtu (20/12/2014).
Jokowi meyakini potensi kelautan di perbatasan Indonesia (Belu) dan Timor Leste cukup menjanjikan untuk diekspor. Ada beberapa jenis ikan yang memiliki potensi pasar, namun selama ini belum dioptimalkan.
Untuk itu, lanjut Jokowi, semua pihak harus sama-sama bergandengan tangan bergerak mendukung program maritim. Tentu yang paling penting, demikian Jokowi, pasokan listrik harus baik.
"Memang ada beberapa bupati, salah satunya Lembata dalam dialog dengan saya minta perbaikan pelabuhan dan minta armada di laut. Semua itu tetap kita prioritaskan asalkan kita punya komitmen yang sama. Listrik harus baik, infrastruktur pendukung pasti dibenahi," kata Jokowi.
Jokowi juga menilai penataan perbatasan Indonesia dan Timor Leste masih mengalami kekurangan. Ia berjanji akan fokus pada anggaran dan akan diikuti dengan pembenahan sistem pelayanan.
Pantauan Pos Kupang di Mota'ain, Presiden Jokowi cukup lama berdiri di jembatan batas negara sambil matanya melihat kiri kanan. Sempat ke pintu gerbang berdiri berdialog sebentar dengan Gubernur NTT, Jokowi kemudian kembali lagi ke jembatan sambil melihat ke arah terminal Timor Leste. (yon)