TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ribuan orang yang menjadi korban diduga investasi bodong yang dikelola wanita bernama Lusy Anteka beralamat di Palembang, kini bingung harus melapor ke mana.

Lusy menggunakan nama di Facebook sebagai Lusy Gbp dan di akun tersebut banyak sekali umpatan-umpatan para korban yang ditipu. Rumah Lusy di Jalan AKBP Hj Umar Km 5 RT 21 No 535 Palembang 30128 pun kini sudah kosong melompong.

Lusy diduga kabur dengan membawa miliaran uang milik ribuan korban yang ia tipu.

"Kami bingung, lapor ke polisi malah diketawain," kata Ana (bukan nama asli), salah satu korban investasi Lusy, Senin (22/12/2014).

Ana pun memperlihatkan 10 sreenshot perbincangan grup investasi Lusy pada Tribun Jateng. Anggota grup tersebut resah karena investasi yang ditanam sejak November lalu tidak kunjung cair.

Ana pun mengakui sampai sekarang belum pernah bertemu sosok Lusy pemilik investasi tersebut. Wanita yang tinggal di Semarang Barat ini harus kehilangan uang Rp 13 juta karena tergiur iming-iming profit yang ditawarkan Lusy.

Awalnya, Ana menikmati profit 25 persen yang cair setiap 10 hari selama dua kali. Ana pun tergerak menanam modal lebih besar agar mendapatkan keuntungan 100 persen dengan jangka waktu pencairam 43 hari.

Dia mulai mencium gelagat tidak baik dari Lusy, pasalnya di grup investasi beberapa anggota mulai resah karena dana tak kunjung cair.

Ana mulai mencari tahu siapa Lusy, wanita yang berasal dari Palembang. Dia menemukan data bahwa sebelumnya dia pernah melakukan penipuan serupa.

"Saya percaya karena membernya sudah mencapai 1.936. Profit yang ditawarkan cukup gede yakni 100 persen dari modal, hasilnya akan dipetik 43 hari, tetapi saat jatuh waktu pencairan, Lusy umumkan kala bigbos-nya kabur padahal dia sendiri bosnya. Sekarang ini bukan hanya saya saja yang tertipu, ribuan mbak, bahkan dana lenyap mencapai Rp 6 miliar," ucapnya.