Banjir di Aceh Timur Semakin Meluas 14.356 KK Terpaksa Mengungsi
Disebutkan, sebanyak 277 desa dan sebanyak 25,773 rumah terendam banjir, 14. 356 KK dan sebanyak 59.129 jiwa mengungsi,
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.BANDA ACEH- - Banjir di Aceh Timur yang terjadi sejak Kamis (18/12/2014) hingga malam tadi dilaporkan masih merendam sejumlah daerah.
Air yang dilaporkan sempat surut di sejumlah kawasan, Rabu (24/12/2014) kembali merendam sebanyak 23 kecamatan dari 24 jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Timur.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Syahrizal Fauzi kepada Serambinews.com Rabu (24/12/2014), menyebutkan, akibat hujan deras sejak Selasa malam hingga Rabu (24/12/2014) sore, sebanyak 23 kecamatan dari 24 kecamatan di Aceh Timur kembali terendam banjir. Kecamatan terendam banjir meliputi yaitu, Indera Makmur, Pantee Bidari, Banda Alam, Sungai Raya, Julok, Rantau Selamat, Simpang Ulim, Idi Tunong, Peureulak Kota, Darul Aman, Nurussalam, Birem Bayeun, Peureulak Timur, Peunaron, Peureulak Barat, Darul Falah, Idi Timur, Peudawa, Madat, Simpang Ulim, Idi Rayeuk, Darul Ikhsan.” Katanya.
Disebutkan, sebanyak 277 desa dan sebanyak 25,773 rumah terendam banjir, 14. 356 KK dan sebanyak 59.129 jiwa mengungsi, ketinggian air rata – rata 1 - 5 meter, Tim BPBD bekerjasama dengan TNI/Polri terus melakukan upaya evakuasi dan menyalurkan bantuan logistik terhadap warga dan pengungsi akibat banjir.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Aceh Timur, Ir Sanusi Yahya, sebanyak 12,132 hektare lahan pertanian terdiri dari padi sawah, kedelai, cabai, dan jagung terancam gagal panen (fuso) akibat terendam banjir.
Kapolres Aceh Timur AKBP Muhajir SIK MH, didampingi Kabag Ops Kompol Warosidi SH, kepada Serambinews.com mengatakan, petugas gabungan terdiri dari Polres Aceh Timur, Berimob Sub Den II Aramia, TNI, Polsek, dan BPBD, tetap siaga melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir, serta membantu pendistribusian bantuan logistik kepada korban banjir yang mengungsi.
Petugas yang mengatur lalu lintas dibagi menjadi tiga titik, yaitu di Jalan Medan – Banda Aceh terdapat di Kecamatan Peureulak Kota, dan Kecamatan Julok, yang ketinggian banjir mencapai 1–150 Cm, dan di lintas Ranto Peureulak – Peunaron ketinggian mencapai 1 – 2 meter.
Aktivitas masyarakat Aceh Timur sebagian besar lumpuh, pertokoan (khususnya Keude Peureulak) juga sebagian besar tutup, seputaran kawasan Aceh Timur hanya terlihat posko – posko pengungsian, dan genangan banjir yang menyerupai lautan.
Lintas Peureulak–Peunaron–Serba Jadi (Lokop) hingga malam tadi masih lumpuh, genangan banjir di badan jalan mencapai 2 meter.