TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Keanggotaan Asprov PSSI Jatim akan dievaluasi. Ini menyusul banyaknya klub-klub amatir yang tergabung di Asprov PSSI, ternyata tidak mengikuti Liga Nusantara.

Nantinya Asprov akan melibatkan Komdis untuk mengevaluasi klub-klub yang tidak ikut serta dalam Liga Nusantara.

Dari 52 klub amatir yang merupakan anggota Asprov PSSI Jatim, hanya 27 klub yang mengikuti Liga Nusantara. Sedangkan 25 klub lainnya absen.

Untuk tim-tim yang tidak mengikuti Liga Nusantara, diberikan peringatan satu kali.

Apabila pada 2015 dan 2016, tidak mengikuti kompetisi Liga Nusantara, maka akan direkomendasikan kepada PSSI untuk dicabut keanggotannya pada kongres tahunan Asprov Jatim 2016.

”Jika tidak ikut dua kali berturut-turut, nantinya akan dicabut lagi keanggotannya,” kata Bambang Pramukantoro, ketua Asprov PSSI Jatim.

Namun dengan regulasi seperti itu, akan menjadi celah bagi tim-tim hanya untuk mempertahankan status keanggotannya. Bisa saja, tahun ini mereka absen Liga Nusantara, di tahun berikutnya mereka ikut, namun tahun berikutnya lagi mereka kembali absen.

”Memang itu yang menjadi celah, sehingga tim-tim hanya ingin keanggotaan saja, tanpa mau ikut kompetisi. Karena itu nantinya kami akan libatkan Komdis untuk mengevaluasi tim itu,” kata Bambang.

Beberapa lklub yang tidak mengikuti kompetisi, seperti PSS Situbondo, dikarenakan memang tidak ada biaya untuk mengikuti kompetisi.

”Tahun ini kami hanya mendapat dana Rp 40 juta, sehingga tidak bisa ikut Liga Nusantara. Tapi tahun depan kami ikut,” kata Kenang Priagung, wakil keskretariatan PSS Situbondo.

Tidak hanya PSS Situbondo, Bajul Ijo juga tidak mengikuti Liga Nusantara. Menurut Suharto, komisi wasit Askot PSSI Surabaya, di bawah naungan Askot PSSI Surabaya terdapat Bajul Ijo dan Arek Surabaya yang menjadi anggota Asprov PSSI Jatim.

”Gantian, tahun ini Arek Surabaya yang ikut, tahun depan Bajul Ijo yang ikut Liga Nusantara, sedalngkan Arek Surabaya absen,” kata Suharto.(haorrahman)