Wali Kota Janji Bantu Pemulangan 4 Jenazah Asal Makassar Korban Air Asia
Danny bakal membantu pengurusan jenazah empat korban pesawat jatuh Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.MAKASSAR -Ayah korban Air Asia QZ 8501 Sheane Josal, Bernard Josal tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Dengan suara terbata-bata, ia mengungkap anak, menantu dan kedua cucunya merayakan natal di Gereja Katedral, Jl Kajaolalido, Makassar, Rabu (24/12/2014) malam.
"Anak saya orangnya saleh, bangun pagi-pagi untuk ke gereja, tak ada tanda-tanda dia bakal meninggalkan kami selamanya," keluh Bernard di depan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto di rumah Bernard, di Jl Baronang, Makassar, Selasa (30/12/2014).
Sesekali dia memeluk badan Danny dan mengucap," saya marasa kehilangan anak pertama pak, ibu tak bisa lagi bangun karena mereka sekeluarga Pak," curhatnya.
Ia pun hampir rubuh ketika mengenang putri dan cucunya. Andaikan Danny tak memegangi tubuhnya, Bernard sudah jatuh.
"Andaikan cucu lelaki saya (Reynaldi Theodoros) tak cepat meninggalkan kami maka tahun depan sudah menjadi sarjana pak," katanya.
Bernard mengungkap istrinya tak bisa keluar karena merasa sangat terpukul dengan peristiwa naas menimpah anaknya.
"Ibu tetap di kamar, tak mau bicara dia merasa sangat kehilangan pak," katanya.
Saat ini, besan Bernard masih tetap menunggu kepastian mayat anak dan cucunya ditemukan.
"Masih di sana besan saya pak, menunggu kepastian kalau didapatkan mayatnya," katanya.
Bantu Korban
Empat korban pesawat jatuh Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501 tinggal di Jl Bulusaraung No 26B, Makassar, akan mendapat bantuan dari Danny Pomanto.
Empat Korban sekeluarga dengan nama Hendra Theodoros, dan istri Sheane Josal, beserta dua anak perempuannya, Winoya Theodoros dan anak laki-lakinya Reynaldi Theodoros.
Danny bakal membantu pengurusan jenazah empat korban pesawat jatuh Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501.
"Kalau sudah datang di Makassar, karena musibah ini bukan hanya dirasakan oleh pak Bernard tapi juga akan dirasakan oleh pihak Makassar," katanya.
Ia pun akan menjemput jenasah jika disemayamkan di Makassar. "Kalau memang mau disemayamkan di Makassar, jangan lupa hubungi saya pak, saya akan bantu, kita masih berdoa semoga anaknya ditemukan," katanya.
Misa Katedral
Gereja Katedral Makassar akan menggelar misa untuk Ny Shiane Josal dan keluarganya, Rabu (31/12/2014) pagi pukul 06.00 wita. Shiane Josal bersama suami dan dua anaknya tercatat sebagai penumpang AirAsia QZ8501 yang mengalami kecelakaan dalam penerbangan Surabaya-Singapura, Minggu (28/12) pagi lalu.
Rencana misa korban tersebut disampaikan Pastor Wilhelmus Tulak PR, Pastor Paroki Gereja Katedral Makassar melalui ponsel, Selasa (30/12) malam.
"Gereja Katedral Makassar dan jemaat sangat berduka atas kejadian yang menimpa Ny Shiane dan keluarganya. Sebab ibu Shiane adalah aktivis dan guru agama di Gereja Katedral Makassar," ujar Wilhelmus.
Menurut Wilhelmus, walau kemenhub memastikan sudah ditemukan korban dan serpihan AirAsia QZ8501, pihak Gereja Katedral Makassar dan jemaat masih berharap ada keajaiban.
"Kami tetap berharap dan berdoa agar Ibu Shiane dan keluarganya serta penumpang AirAsia lainnya selamat," tutur Wilhelmus yang saat ditelepon berada di Kabupaten
Toraja, Sulawesi Selatan.
Terakhir bertemu
Wilhelmus menuturkan, ia terakhir kali bersua dan bercakap dengan Ny Shiane pada 23 Desember 2014. Pertemuan di Gereja Katedral Makassar.
"Saya sempat tanya ke dia, mau Natalan di mana? Dia menjawab mau Natalan di Surabaya. Tapi waktu itu, dia tak pernah cerita akan ke Singapura," kenang Wilhelmus.
Wilhelmus mengenal Ny Shiane sejak setahun terakhir. Ia tahu selama ini tinggal bersama putrinya, Winoya yang kuliah di SMA Katolik Cenderawasih, Makassar.
Sedangkan suaminya dan seorang anaknya lagi bermukim di Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Saya mengenal Ibu Shiane sebagai orang yang aktif melibatkan dirinya dalam berbagai kegiatan Gereja Katedral Makassar," tambah Wilhelmus. (mda/cr1/ilo/jum)