Budaya Nganggung Warnai Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Desa Kemuja Bangka
Perayaan Maulid Nabi diisi dengan saling kunjung antarkeluarga, kerabat, teman dan kerabat ke rumah masing-masing di kampung yang merayakannya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Bangka Pos, Nurhayati
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Momentum Maulid Nabi untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul Awal, telah mentradisi di beberapa desa atau kampung di Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka-Belitung (Babel).
Hampir sama dengan momentum lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha, perayaan Maulid Nabi diisi dengan saling kunjung antarkeluarga, kerabat, teman dan kerabat ke rumah masing-masing di kampung yang merayakannya.
Suasana itu terpantau Bangka Pos (Tribunnews Network), di perkampungan menuju Desa Kemuja Kecamatan Mendobarat Kabupaten Bangka yang setiap tahun merayakan Maulid Nabi dan sudah menjadi tradisi itu.
Di Desa Kayu Besi dan Desa Zed tampak masyarakat berduyun-duyun sejak pagi pukul 07.30 WIB dengan membawa dulang berisi makanan ditutup tudung saji berwarna merah maupun hijau yang dijunjung diatas kepala menuju ke masjid.
Dulang berisi makanan ini sudah menjadi tradisi masyarakat di Bangka dengan budaya nganggung. Saat tiba di Masjid Rahmatudin Kemuja masyarakat berdatangan dengan membawa dulang berisi makanan.
"Kegiatan Maulid Nabi di Desa Kemuja ini sudah menjadi tradisi setiap tahun yang dilakukan masyarakat di sini," ungkap Camat Mendobarat M Nursi kepada Bangka Pos, Sabtu (3/1/2015) di Masjid Rahmatudin Kemuja.
Kegiatan ini dilakukan untuk mensyiarkan Agama Islam dan juga menjadi tali silaturahmi antarmasyarakat yang datang ke Desa Kemuja ini untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad pada Maulid Nabi kali ini.