Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ditinggal 5 Menit, Uang Rp 100 Juta di Mobil Digasak Perampok

"Saya tidak melihat kemana pelakunya kabur,"katanya.

zoom-in Ditinggal 5 Menit, Uang Rp 100 Juta  di Mobil  Digasak Perampok
Surya/Hanif Manshuri
Mobil milik korban Rahmad Muza’in yang dijarah perampok dengan memecahkan kacar samping kiri bagian depan. Uang tunai Rp 100 juta, BPKB, Ijazah dan Paspor amblas, Senin (5/1/2015) 

TRIBUNNEWS.COM,LAMONGAN -Lama tak terdengar kasus pecah kaca. Kini dialami korban Rahmad Muza'in (45).

Baru lima menit ditinggal masuk Kantor Notaris,  uang senilai Rp 100 juta di dalam mobil Nissan Grand Livina milik Rahmad Muza'in (45) digasak perampok,  setelah pelaku memecahkan kaca samping kiri depan di Jalan Lamongrejo nomor 17, Senin (5/1/2015).

Warga Desa Bluluk, Kecamatan Bluluk, Lamongan ini nampaknya sudah dibuntuti pelaku sejak masuk di Bank BRI Cabang Lamongan Jalan Basuki Rahmad.

Sebelum kejadian, korban didampingi istrinya, Masriatin (38) pergi ke Bank BRI untuk membayar rumah.

Usai membayar rumah, korban bertandang menuju Kantor Notaris, Siti Reynar dengan mengendarai mobol Nissan Grand Livina nopol S 110 OS warna putih.

Korban memarkir mobilnya di Jalan Lamongrejo, tepat depan Kantor Notaris yang dituju.

Sementara uang tunai sebesar Rp 100 juta, BPKB kendaraan Toyota Avanza nopol W 1750 XH atas nama Muhammad Dedik Hariyanto dan Ijazah SD atas nama korban  yang ada dalam tas  warna hitam hitam ditinggal dalam mobil yang plat nomornya dimodivikasi  berbunyi SIIBOS.

Berita Rekomendasi

Korban sama sekali tak khawatir meninggalkan uang sebesar itu dan barang berharga lainnya, lantaran mobilnya sudah dilengkapi sistem  pengamanan alarm.

Namun diluar dugaannya, baru sekitar lima menit berada dalam Kantor Notaris, alarm mobil korban berbunyi meraung - raung.

Spontan korban keluar mendekati mobilnya. Saat didekati, korban tercengang ketika melihat kaca kiri bagin depan pecah.

Bahkan tas yang diletakkan diantara dua jok depan dan belakang. Korban tak sempat melihat siapa dan menggunakan kendaraan apa para pelaku saat beraksi.

"Saya tidak melihat kemana pelakunya kabur,"katanya.


Padahal, di dalam Kantor Notaris, tidak sampai lima menit dan langsung bergegas keluar saat alarm mobil berbunyi.

Korban berusaha bertanya pada sejumlah orang yang ada, namun tidak satupun saksi yang Rahmad Muza'in kepada Surya, Senin (5/1/2015) mengungkapkan, uang yang hilang itu merupakan uang sisa membayar rumah yang baru saja ia transfer melalui Bank BRI Cabang Lamongan.

Korban juga tidak merasa ada yang membuntuti baik sejak dalam Bank BRI maupun saat perjalanan menuju Kantor Notaris Siti Reynar.

"Tidak tahu kalau ada orang yang membuntuti saya. Wong tadi itu baru bayar rumah. Dan uang yang hilang itu sisanya,"kata korban yang juga pengusaha ini.

Sadar mobilnya disatroni perampok dan uang serta barang berharga lainnya hilang, korban kemudian melaporkan kejadiannya ke Sentra Pengaduan Kepolisian Terpadu (SPKT) yang berjarak 700 meter dari TKP.

Menurut korban, kerugian ditaksir Rp 125 juta. Ditambah hitungan hilangnya BPKB, Paspor dan Ijazah selain uang tunai Rp 100 juta.

Pama Kasubag Humas, AKP Rodjikan menyatakan, anggota kini sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelakunya. Kemungkinannya pelaku lebih dari satu orang, termasuk kendaraan yang digunakan para pelaku Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran bagi semuanya untuk tidak sembrono menaruh uang dalam mobil dan ditinggalkan begitu saja.

”Lebih baik menjaga segala kemungkinan yang terjelek,”kata Rodjikan.st36

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas