Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oma Kevin Belum Diberi Tahu, Jadi Target Utama Tim Psikososial

“Kami perlu tahu bagaimana kedekatan Oma Kevin itu dengan anggota keluarga yang jadi korban, dari situ kami bisa beri pendampingan,” ujar Wahjuni, Sen

zoom-in Oma Kevin Belum Diberi Tahu, Jadi Target Utama Tim Psikososial
SURYA/SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
KORBAN AIRASIA QZ8501 - Kerabat dan Keluarga memberikan penghormatan terakhir pada jenazah Kevin Alexander Soetjipto (22), korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 saat akan dikremasi (pembakaran jenasah) di Krematorium Sentong, Lawang, Kabupaten Malang, Minggu (4/1/2015). SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Nenek atau Oma dari korban pesawat terbang AirAsia, Kevin Alexander yang selama ini belum diberitahu tentang musibah itu menjadi target utama tim Psikososial yang dibentuk oleh para ahli di Malang.

Tim akan mencari solusi guna menjaga kondisi fisik dan kejiwaan oma Kevin yang sudah berusia lebih dari 90 tahun itu.

Salah satu anggota tim, dr Wisnu Wahjuni Sp Kj menyatakan, kondisi usia lanjut Oma Kevin, menjadi salah satu indicator yang perlu mendapat penanganan khusus.

Guna memberi dukungan bagi keluarga korban ini, tim lebih dulu akan melakukan pendekatan dengan anggota keluarga yang lain.

“Kami perlu tahu bagaimana kedekatan Oma Kevin itu dengan anggota keluarga yang jadi korban, dari situ kami bisa beri pendampingan,” ujar Wahjuni, Senin (5/1/2015).

Menurutnya, bagaimanapun juga Oma dari Kevin itu perlu diberitahu kondisi sebenarnya, hanya saja pendekatan dan cara pemberian informasi harus disesuaikan.

Koordinator Lapangan tim relawan Psikososial bagi keluarga korban AirAsia Malang, dr Yuniar Sp Kj menyatakan, upaya member dukungan psikososial bagi keluarga dan teman korban AirAsia di Malang selama ini masih sering mengalami kesulitan.

Berita Rekomendasi

Tim yang terdiri dari berbagai ahli itu sulit menjangkau keluarga korban.

“Dari beberapa alamat keluarga korban yang kami datangi kebanyakan kondisi rumahnya dalam keadaan kosong, karena itu kami berharap dukungan dari keluarga lain atau masyarakat yang mengerti kondisi keluarga korban bisa menginformasikan pada kami,” ujar Yuniar.

Sembari bersiaga menerima informasi dari masyarakat, tim psikososial ini juga selalu mengikuti update informasi penemuan jenazah korban.

“Yang perlu diantisipasi adalah momen saat jenazah datang, atau saat pemakaman, itu bisa jadi stresor yang luar biasa bagi keluarga dan teman korban,” tambah Yuniar. (Dyan Rekohadi)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas