TRIBUNNEWS.COM,BATU - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) dan sopir angkutan Kota (angkot) Batu telah sepakat menurunkan tarif.

Besaran penurunan tarif untuk penumpang umum Rp 500, sedangkan pelajar Rp 250.  
kesepakatan itu dilakukan pada Jumat (2/1/2015).

Namun, ada sejumlah sopir angkot yang enggan menurunkan tarif dengan dalih harga bahan makanan pokok serta onderdil mobil tidak turut turun.

Sekretaris Jalur Batu-Karangploso, Tri Junaedi mengungkapkan, seumpama harga bahan makanan pokok dan onderdil turun, ia juga akan menurunkan tarif.

Memang sudah ada kesepakatan, namun, ia tetap memasang tarif seperti sediakala.

Tarif angkot Batu-Karangploso sejak paska kenaikan bahan bakar minyak (bbm) Nopember 2014 lalu dikenakan Rp 5.500 untuk penumpang umum. Khusus pelajar Rp 3.500.

"Kadang kami toleransi, penumpang umum bayar Rp 5.000 kami terima. Anak sekolah rata-rata bayar Rp 3.000. Memang untuk resmi penurunan tarif kami belum berani karena kami bimbang akan ada kenaikan bbm lagi, apalagi harga onderil sudah naik rata-rata 30 persen," ujar Junaedi saat ditemui di terminal Batu, Senin (5/1/2015).

Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan dan Terminal Dishubkominfo, Imam Mahdi memaklumi kekhawatiran para sopir.
Mereka menilai harga bbm sering berubah. Imam Mahdi sudah membuat kesepakatan itu dalam draf untuk diajukan menjadi peraturan wali kota.

Tapi, ia akan mengoordinasikan dengan kepala Dishubkominfo dulu.

"Para sopir angkot sepakat tarif turun. Tapi, mereka juga berfikir, kemungkinan dua bulan lagi bbm naik," katanya.

Jumlah angkot di Kota Batu ada 356 unit untuk sembilan jalur.
Jumlah angkot paling banyak adalah jalur Batu-Landungsari sebanyak 85 unit, Batu-Selecta-Sumberbrantas ada 70 unit, dan Batu-Karangploso 55 unit.

Tarif angkot termahal adalah Batu-Jurangkuali sebesar Rp 9.000. Mahalnya tarif tersebut karena medan lintasan menanjak dan penumpang jarang ada. Tarif angkot lainnya rata-rata Rp 2.500 hingga Rp 4.000.(Iksan fauzi)