Usai Dicekoki Miras, Bunga Digilir Tiga Pria
"Yang begituan (menyetubuhi), yaitu Saya, ABD dan teman ABD asal Gempol yang tidak saya kenal," ungkapnya.
TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Kejahatan seksual terhadap anak dibawah umur di Malang kian memprihatinkan.
Kali ini, gadis ABG, sebut saja Bunga (15) dicekoki miras dan dicabuli.
Dugannya, ia bahkan disetubuhi lebih dari dua orang. Dua pelaku telah diamankan. Sedang yang tiga orang masih belum ditangkap.
M Kholik (21), warga Jebuklor, Sumberkradenan, Kecamatan Pakis mengaku menyetubuhi sekali.
Sedang SY (17), warga Desa Pakisjajar, Kecamatan Pakis hanya mengaku menggerayangi.
Kholik yang sudah beristri menjelaskan ada tiga orang lainnya lagi. Namun ia tidak bisa melihat pasti karena kena pengaruh miras.
Tiga pemuda itu yaitu ABD, warga Jebuklor, Desa Sumberkradenan, Pakis. Kemudian ABL dan seorang pemuda lain yang tidak dikenali Muklis dan SY.
"Yang begituan (menyetubuhi), yaitu Saya, ABD dan teman ABD asal Gempol yang tidak saya kenal," ungkapnya.
Sedang SY mengaku hanya menggerayangi dan memeluk dari belakang. Korban sudah memberontak saat itu. Kejadiannya sendiri pada Minggu, 7 Desember 2014 lalu.
Berawal dari Cinta yang menelpon ABD, teman tersangka Kholik. Pemuda itu kemudian menjemputnya. Sepengetahuan Kholik, korban sedang sumpek.
Ia sendiri sudah kenal lama dengan korban. Untuk pertemuan bersama itu, Kholik dan SY beli arak. Mereka kemudian pesta miras di kawasan Cemorokandang, Kota Malang.
Karena kurang teler, Kholik kembali membeli minumas keras. Tapi ketika kembali lagi, korban sudah tidak ada karena dibawa ABD ke Jebuklor.
Disana ia melihat korban sudah awut-awutan. Kondisi itu dimanfaatkan Kholik untuk menyetubuhi.
Ia beraksi dengan SY. Eh, teman korban, ABD ikut juga. Menjelang sebulan kasus itu terjadi, Senin (5/1/2015), Kholik ditangkap ditangkap di Tumpang yaitu di rumah istrinya.
Berikutnya, SY di Pakis. Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Wahyu Hidayat SH SIK menjelaskan masih terus mencari pelaku lain yang diduga terlibat. Penyidik sudah meminta keterangan korban.(Sylvianita widyawati)