Empat Jenazah Teridentifikasi Lewat Sampel DNA
Kondisi jenazah korban AirAsia QZ8501 semakin sulit dikenali secara fisik. Tim Disaster Victim Identification (DVI) harus menggunakan DNA
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kondisi jenazah korban AirAsia QZ8501 semakin sulit dikenali secara fisik. Tim Disaster Victim Identification (DVI) harus menggunakan deoxyribonucleic acid (DNA) terhadap empat dari delapan korban yang berhasil diidentifikasi hari ini, Rabu (7/1/2015).
Hari ini tim DVI berhasil mengidentifikasi jenazah label B007, B010, B001, B012, B023, B017, B014, dan B032. Dari delapan jenazah ini, tim DVI mengidentifikasi jenazah label B007, B010, B001, dan B012 menggunakan DNA.
Berdasar hasil identifikasi ini, jenazah diketahui bernama Ratri Sri Andriani (label B007), Rut Made Puspitasari (label B010), Jou Cristina Yuanita (label B001), dan Soetikno Sia (label B012).
Ketua Tim DVI Polda Jatim, Kombes Pol Budiyono mengungkapkan sampel DNA ini diambil dari orang tua atau property milik korban, seperti sisir dan sikat gigi.
“Juga didukung data sekunder, baik antropologi atau property yang digunakan korban,” kata Budiyono.
Budiyono mengungkapkan DNA di jenazah Ratri dan Rut sesuai dengan DNA yang diambil dari ayahnya.
Jenazah Ratri juga dikenali melalui property berupa ikat pinggang warna cokelat dan celana ukuran XXL. Sedangkan jenazah Rut didukung data primer berupa roentgen gigi.
Berbeda dengan Ratri dan Rut, sampel DNA Jou dan Soetikno diambil dari property milik korban. Petugas mengambil sampel DNA Jou dari sisir. Sedangkan DNA Soetikno diambil dari sikat gigi korban.
“Data ini juga didukung data sekunder antropologis, baik jenis kelamin dan usia,” tambahnya.