TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang akan membeli lima unit mobil fogging pada 2015 ini. Dinkes Kota Malang menyiapkan anggaran Rp 1 miliar untuk membeli 5 unit mobil fogging.

Kepala Dinkes Kota Malang, Asih Tri Rachmi Nuswantari mengatakan pembelian 5 unit mobil fogging tersebut untuk memaksimalkan kerja Dinkes dalam melakukan pemberantasan wabah deman berdarah dengue (DBD) di Kota Malang. Dengan begitu, masing-masing kecamatan akan memiliki 1 unit mobil fogging.

“Pengadaannya tahun ini (2015). Biaya untuk membeli 1 unit mobil sekitar Rp 200 juta. Kalau 5 unit berarti anggarannya Rp 1 miliar,” kata Asih, Jumat (9/1/2015).

Dikatakannya, saat ini, Dinkes belum memiliki mobil fogging. Kegiatan penyemprotan lingkungan yang terserang wabah DBD masih dilakukan oleh petugas di puskesmas.

“Selama ini kami hanya menggunakan mobil pikap untuk mengangkut petugas yang melakukan penyemprotan. Kalau mobil fogging ini bentuknya seperti ambulans, jadi lebih cepat kerjanya,” ujarnya.

Tetapi, menurut Asih, fogging bukan penanganan pokok dalam pencegahan penyakit DBD. Fogging hanya dilakukan ketika di kawasan tersebut sudah terserang DBD.

Menurutnya, langkah utama dalam pencegahan wabah DBD lewat perubahan prilaku masyarakat. Masyarakat harus berperilku hidup bersih di lingkungannya.

Perlu diketahui, angka kasus demam berdarah di Kota Malang masih cukup tinggi. Pada 2014 lalu tercatat ada 153 kasus demam berdarah. Dari total kasus itu, satu penderita demam berdarah meninggal dunia. Sedangkan, pada 2013 lalu, jumlah kasus demam berdarah di Kota Malang mencapai 409 kasus, dua orang di antaranya meninggal dunia.