Ratusan Rumah di Oesao Diterjang Banjir
"Yang boleh lewat cuma ambulans, TNI, dan Polri. Kendaraan lain kami hadang. Sebab Pemkab Kupang cuma diam tangan saja,"
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Julius Akoit
TRIBUNNEWS.COM, OELAMASI - Kali nanti John Mozes membuktikan ucapannya. Ia kesal Bupati Kupang Ayub Titu Eki tak sadar juga dengan peristiwa banjir bandang 2011 silam. Jalan menuju kantornya di Oelamasi tergenang air, belasan anggota Polisi Pamong Praja terpaksa membopongnya.
Banjir kali ini terulang lagi. Minggu sekitar pukul 04.00 Wita, air Kali Oesao meluap dan menerjang jalan dan menggenangi ratusan rumah warga di Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang. Tinggi air di dalam rumah sekitar 40 sentimeter sampai 50 sentimeter.
Jika dalam sehari dua hari ke depan terjadi lagi banjir, warga dan Mozes akan menutup jalan raya. "Yang boleh lewat cuma ambulans, TNI, dan Polri. Kendaraan lain kami hadang. Sebab Pemkab Kupang cuma diam tangan saja," ujar Mozes didukung warga lainnya, Minggu (11/1/2015).
Mozes, disaksikan Johanes Ballo dan Yos Ballo, menilai air yang merendam rumah mereka disebabkan sedimentasi sungai yang sudah menebal. Apalagi, tak ada drainase di ruas Jalan Timor Raya yang statusnya sebagai jalan nasional.
Setahun sebelum banjir 2011, warga sudah mengusulkan dalam musyawarah rencana pembangunan tingkat kelurahan, kecamatan, bahkan kabupaten, agar dilakukan pengerukan sedimen di Kali Oesao dan pembuatan drainase. Sampai sekarang usulan ini tak pernah direalisasikan.
Oki Fanggidae yang tak jauh dari Mozes mengingat pada 2011, banjir bandang yang hebat menerjang ratusan rumah di Oesao. Banyak petugas datang mendata, namun setelah itu menghilang. Seperti tahun 2011, tahun ini warga sibuk membersihkan rumah mereka sendiri dari lumpur.
Sebagian warga mengikat ternak peliharaannya seperti babi dan sapi di pinggir Jalan Timor Raya, menghindari banjir yang masih menggenangi kandang ternak. Itu dilakukan karena badan jalan raya cukup tinggi.