PMI OKI Kesulitan Dapat Stok Darah
Selama ini pihaknya tidak pernah memiliki stok darah lantaran tingginya kebutuhan darah di OKI.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KAYUAGUNG - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan, Lindasari Iskandar, didampingi Sekretaris Sirni Lestari SAg mengatakan, kebutuhan darah di OKI sangat besar.
Selama ini pihaknya tidak pernah memiliki stok darah lantaran tingginya kebutuhan darah di OKI.
“Bukan hanya warga OKI, namun warga di luar OKI juga seringkali memerlukannya. Orang luar yang melintasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) OKI lebih sering menggunakan stok darah yang ada, terutama mereka yang menjadi korban lakalantas,” kata Lindasari, Rabu (21/1/2015).
Selama ini, lanjutnya, PMI OKI dan masyarakat umum kerap kali meminta pasokan darah yang ada di PMI Sumsel.
“Untuk itu, kita sangat gencar melakukan sosialisasi dan kegiatan donor darah. Memang selama ini sasaran kita hanya pegawai, TNI dan Polri, masyarakat umum sangat sedikit selaki yang mau mendonorkan darahnya. Kedepan ini bukan hanya pegawai, TNI dan Polri saja, mahasiswa pun kita ajak untuk berjiwa sosial,” ajak Lindasari.
Dikatakannya, setiap warga bisa menjadi pendonor darah asalkan memenuhi persyaratan seperti sehat jasmani dan rohani, usia 17-65 tahun, memiliki berat badan minimal 45 Kg, lalu tekanan darahnya sistole 100-170 dan diastole 70-100.
“Untuk interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya, untuk mereka yang mempunyai penyakit jantung dan paru-paru, kanker, tekanan darah tinggi, kencing manis, epilepsi, serta penyakit berbahaya lainnya diharapkan untuk tidak donor darah, karena darahnya juga tidak bisa digunakan,” tandas Sirni Lestari.