Kelompok Bersenjata Culik Petugas Proyek Bendungan di Desa Alue Lhok
Warga melihat mereka sekira delapan orang. Tapi hanya lima yang menenteng senjata AK-56, M-16 dan pistol jenis FN.
Editor: Y Gustaman

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Jafaruddin
TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON - Pekerja proyek pembangunan bendungan irigasi di Desa Alue Ljok, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, Selasa (20/1/2015) sekira pukul 00.30 WIB ketakutan. Mereka tidak sedang melihat hantu, tapi sekelompok orang bersenjata.
Warga melihat mereka sekira delapan orang. Tapi hanya lima yang menenteng senjata AK-56, M-16 dan pistol jenis FN. Seorang dari mereka melepaskan tembakan ke udara. Tujuh di antaranya mengenakan pakaian loreng dan satu sisanya memakai jaket hitam. Para pekerja langsung tiarap.
"Siapa humas di sini?" teriak seorang dari mereka. Ia mengulangi pertanyaannya. Muhammad Yani yang sudah tiarap setelah mendengar letusan tembakan peringatan terpaksa berdiri dan mengaku dirinya bertanggung jawab dalam pengerjaan proyek bendungan.
Pria tadi langsung mengunci kedua tangan Yani dengan borgol. Sementara puluhan pekerja di lokasi proyek langsung pulang ke tempat peristirahatan setelah kejadian mencengangkan itu. Tak satu pun dari mereka berbuat sesuatu sekadar bertanya kepada komplotan.
"Saya lihat mereka saat membawa Yani dengan tangan diborgol ke belakang. Tapi saya tak berani menegur karena mereka bersenjata api. Yang saya ingat, Yani diapit dua pria bersenjata laras panjang,” ujar Dahlan (37), warga Alue Lhok yang melihat kejadian kepada Serambi.
Dahlan dan warga lainnya di desa itu tak tahu ke mana kelompok pria bersenjata membawa Yani. Mereka tak berani menguntit, apalagi jalan di kawasan sangat gelap karena tak ada lampu penerang. "Setelah mendengar letusan senjata, warga tak berani bertanya," imbuhnya.
Yani, pemuda asal Desa Padang Sakti, Kota Lhokseumawe bekerja di proyek pembangunan yang dimenangkan PT Salina Bersama, perusahaan dari luat Aceh Utara. Sebelum menculik Yani, kelompok bersenjata sempat menembak tangki mobil dan truk milik perusahaan.
Ilyas (25), warga lainnya sempat mengira kelompok bersenjata itu sedang berburu kancil atau rusa. Ia juga melihat dua dari delapan orang kelompok mengendari motor Jupiter Z warna merah. Malam itu Ilyas memang sengaja mendatangi lokasi untuk melihat lokasi waduk.
Belum diketahui motif penyerangan kelompok bersenjata sampai menculik karyawan PT Salina Bersama itu. Sejumlah sumber Serambi menduga kejadian itu erat kaitannya dengan proyek waduk di Desa Alue Lhok, tapi tendernya dimenangkan perusahaan dari luar Aceh Utara.