TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Sedikitnya 56 warga Kabupaten Ngawi terserang penyakit Demam Berdarah (DB) dan dua diantaranya meninggal dunia karena terlambat mendapat pertolongan.

"Selama Januari peningkatan penderita DB naik dua kali lipat. Kalau Desember 2014 hanya 25 penderita, sekarang 56 penderita dengan catatan 2 orang meninggal dunia," terang Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Ngawi, Jaswadi kepada Surya, Selasa (27/1/2015).

Jaswadi menjamin saat ini wilayah Kabupaten Ngawi belum meningkatkan statusnya menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) DB meski peningkatan penderita naik 2 kali lipat.

"Karena berdasarkan data statistik belum ada peningkatan global dari jumlah penderita DB sebanyak 187 orang Tahun 2014 kemarin," imbuhnya.

Sementara di ruang perawatan anak dan balita RSUD dr Seoroto, Kabupaten Ngawi, sejak Januari 2015 sudah merawat 25 penderita DB. Penderita penyakit yang disebabkan gigitan nyamuak Aides Aegipty ini rata-rata berusia balita dan anak-anak.

"Sudah ada 25 penderita DB yang dirawat di rumah sakit ini. Alhamdulillah hasilnya cenderung membaik paska dirawat," ungkap perawat yang enggan disebutkan namanya.

Sementara, Ny Suwarsi, orang tua penderita DB yang masih dirawat di RSUD dr Soeroto, Kabupaten Ngawi, Andika Riko Setiawan (4,5) mengaku, awalnya anaknya dalam kondisi demam tinggi dan mengalami pendarahan.

"Untungnya sejak dibawa dan dirawat di rumah sakit, anak saya kesehatannya semakin membaik," pungkasnya.