Duel Maut karena Senggolan, 3 Tewas 3 Babak Belur
Bentrok antar-pekerja perusahaan di Kabupaten Musirawas Utara, Sumatera Selatan, mengakibatkan tiga orang tewas dan tiga lainnya menderita luka-luka b
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Musirawas - Bentrok antar-pekerja perusahaan di Kabupaten Musirawas Utara, Sumatera Selatan, mengakibatkan tiga orang tewas dan tiga lainnya menderita luka-luka berat. Bentrok dua kelompok pekerja yang masing-masing terdiri tiga orang itu terjadi, Rabu (4/2/2015).
Kapolres Musirawas AKBP Nurhadi Handayani, Kamis (5/2/2015) menjelaskan, kejadian yang menewaskan tiga korban itu terjadi di gudang Warung Serba Ada (Waserda) PT Buana Sriwijaya Sejahtera (BSS), Desa Jadi Mulya Estate, Kabupaten Musirawas Utara (Muratara).
Kronologi kejadian gara-gara senggolan antarpekerja, pada Selasa (3/2) sekitar pukul 20.15 WIB. Saat itu Heriansyah masuk ke gudang Waserda PT BSS tak sengaja menyenggol badan Heri Too serta terjadi adu mulut. Namun, perkelahian bisa dicegah.
Tampaknya kemarahan itu masih berlanjut pada Rabu (4/2/2015) sekitar pukul 09.00 WIB, Heri Too mencari Heriansyah dan kembali bertemu di gudang waserba tersebut.
Saat itu terjadi keributan dan baku hantam antara dua kelompok. Mereka sama-sama menggunakan kayu balok dan senjata tajam jenis parang.
Dalam pertarungan itu, Heri Too (29), pekerja Kantor PT BSS tewas. Sedangkan Nopri (30), buruh kebun yang menjadi kelompoknya, juga tewas. Dari kelompok ini, Lesi (26) mengalami luka berat.
Sedangkan dari kelompok Heriansyah yang tewas adalah Aljazair (35) pekerja pembibitan, sedangkan Heriansyah, mandor panen dan Paskaran (32) warga Sumber Makmur, mengalami luka berat.
Tiga korban yang meninggal dunia itu sudah dikembalikan ke rumah masing-masing. Sedangkan tiga korban luka berat masih dirawat di Rumah Sakit Muara Rupit dengan pengawalan ekstra ketat aparat Polsek Nibung dan Polsek Rupit.
"Kami sudah mengamankan situasi sekitar tempat kejadian perkara dan sejumlah barang bukti. Sedangkan kondisi sekarang aman dan kondusif," katanya.
Aparat kepolisian langsung melakukan penggalangan terhadap dua keluarga yang bertikai bersama tokoh masyarakat, agama, dan pihak Kecamatan Nibung.
Kepada perusahaan diimbau agar mengambil tindakan dan melakukan mediasi secara internal, jika ada masalah antarkaryawan ataupun pekerja lainnya.
Penjabat Bupati Muratara Agus Yudiantoro mengatakan saat ini kodisi di tempat kejadian perkara telah kondusif termasuk di sekitar keluarga korban.
"Saya turun ke TKP bersama Kapolres Musirawas AKBP Nurhadi Handayani melakukan pendekatan persuasif agar kejadian itu tidak meluas apa lagi kelompok yang bentrok masih ada hubungan keluarga," jelasnya.
Kejadian itu tidak ada hubungannya dengan masalah suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Dengan demikian para tokoh agama, pemuda dan pemerintah desa diimbau untuk menyelesaikan hal itu dengan musyawarah mufakat, tandasnya.