Bahar Terkapar Tewas Perut Robek Terkena Taji Ayam Aduannya
Bahar, warga Lapangan Porsas, RT 18, Nunukan Selatan, Kalimantan Utara, tewas mengenaskan setelah taji ayam yang disabungnya menancap di perutnya
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Bahar, warga Lapangan Porsas, RT 18, Nunukan Selatan, Kalimantan Utara, tewas mengenaskan setelah taji ayam yang disabungnya menancap di perutnya sendiri.
Dari informasi beberapa teman Bahar yang ikut menyabung ayam, ketika itu, Bahar berdiri di belakang, tak jauh dari ayam aduannya.
Saat ayam musuh terbang menerjang, ayam Bahar berkelit sehingga serangan 'musuh' malah mengarah ke perut Bahar. Tak ayal, taji ayam sepanjang lebih dari 10 sentimeter itu menancap di perut Bahar.
Ayam adu yang tajinya menancap di perut Bahar terus berontak berusaha melepaskan diri, sehingga menyebabkan luka di perut korban semakin menganga.
"Ayam yang diadu memang ayam Bahar," ujar salah satu kawan Bahar yang enggan menyebutkan namanya, Kamis (5/2/2015).
Mengetahui Bahar terkapar dengan luka parah di perutnya, sebagian peserta sabung ayam melarikan diri.
Sementara itu, beberapa teman Bahar berusaha membawa korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Nunukan. Namun karena luka yang dialaminya cukup parah, Bahar meninggal saat tiba di RSU Nunukan.
"Korban mengalami robek di perut dan paha akibat terkena taji ayam. Saat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Nunukan, meninggal dunia," urai Kapolres Nunukan AKBP Christian Tory kala dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Menurut rekan Bahar, taji yang digunakan dalam sabung ayam memang sangat tajam. Taji untuk ayam biasanya dibuat dari gergaji buatan Jerman yang dibentuk dengan cara digerinda atau dibuat oleh pandai besi.
Satu gergaji dari Jerman untuk taji ayam, yang bermerek Maxwell, biasanya dipesan dari Jakarta dengan harga Rp 600.000.
"Kalau sudah jadi taji ayam, jangan tanya tajamnya. Untuk cukur jenggot aja bersih," ujarnya.