Wabah Rabies Sudah Menjalar di Seluruh Kecamatan Kabupaten Melawi
Kasus rabies yang terjadi di Melawi saat ini sudah menyebar ke semua kecamatan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Pemkab Melawi kecewa dengan sikap Pemprov Kalimantan Barat lantaran tak mengundang mereka saat rapat koordinasi penanganan rabies yang berlangsung beberapa waktu lalu. Padahal rapat tersebut sangat penting.
“Kita tidak ada undangannya, kapan di mana dan siapa yang mengundang. Kalau ada undangan pastilah kami datang. Terus terang kami juga kecewa ada rapat penting seperti ini namun kami tak diundang,” kata Kadis Kesehatan Melawi, Simson Rabu (11/2/2015).
Ia mengaku sudah menanyakan hal tersebut kepada stafnya, namun undangan yang dimaksud tidak ada: entah undangan dalam bentuk fax, email ataupun lainnya. Karena tidak ada undangan, maka tidak mungkin Pemkab Melawi datang.
“Kabarnya undangan untuk Dinas Pertanian, ataupun kantor bupati juga tidak ada. Kalau ada undangannya pasti kami tahu, jikapun kami tidak bisa, setidaknya ada yang mewakili,” kata Simson.
Simson memastikan keseriusan Pemkab Melawi menangani kasus rabies yang terjadi. Sebab itu sudah menjadi tanggung jawabnya. Bahkan pemkab juga sudah menganggarkan Rp 500 juta untuk kasus tersebut.
“Rp 500 juta itu untuk biaya operasional, sedangkan vaksin kita mendapatkan bantuan dari pusat, sebab kasus ini memang darurat dan harus mendapatkan penanganan maka kita pun harus serius menanganinya,” katanya.
Kasus rabies yang terjadi di Melawi saat ini sudah menyebar ke semua kecamatan. Sedangkan warga yang menjadi korban sudah mencapai 80 orang, tujuh di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Kecamatan Sokan 12 kasus, meninggal 1 orang, Tanah Pinoh 12 kasus meninggal 2 orang, Tanah Pinoh Barat 5 kasus, meninggal 1 orang, Sayan 14 kasus meninggal 3 orang, Belimbing Hulu 22 kasus, tidak ada yang meninggal. Pinoh Selatan 2 kasus, Belimbing 4 kasus, Ella Hilir 4 kasus, Pinoh Utara 1 kasus dan Nanga Pinoh 3 kasus.
“Dari Tumbang Setawai Provinsi Kalteng juga ada yang sempat dirawat di Melawi, sebanyak satu orang, dan semua korban juga sudah kita berikan vaksin, kecuali yang dari Kalteng itu belum sempat divaksin karena sudah dibawa pulang,” katanya.
Sementara itu Bupati Melawi, Firman Muntaco, mengungkapkan pemerintah sudah maksimal menangani kasus rabies yang sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) ini.
Namun demikian, untuk menangani masalah ini tentulah memerlukan keterlibatan semua pihak, terutama Provinsi, mengingat kasus ini sudah merambah lintas Provinsi antara Kalteng dan Kalbar