Melawi Darurat Rabies, DPRD Akan Surati Dinas
Kasus rabies yang sedang mewabah di Kabupaten Melawi sejak beberapa bulan terakhir harus mendapat perhatian serius dari pemerintah,
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI - Kasus rabies yang sedang mewabah di Kabupaten Melawi sejak beberapa bulan terakhir harus mendapat perhatian serius dari pemerintah, khususnya dinas terkait, sehingga kasusnya tidak terus meluas sampai kemana-mana.
Sekretaris komisi A DPRD Melawi H Bujang Sapri mengatakan, pihaknya akan melayangkan surat kepada dinas terkait dan mengadakan rapat koordinasi untuk menangani masalah ini, supaya kasusnya bisa segera ditangani dengan cepat.
“Dalam waktu dekat kita akan layangkan surat kepada dinas terkait, kita akan rapat bersama mereka untuk mengatasi persoalan yang sudah luar biasa ini, supaya kasusnya bisa segera diatasi,” kata H Bujang Sapri Jumat (13/2).
Bujang Sapri juga mengharapkan, kepada pemkab Melawi,khususnya kepada dinas terkait lebih maksimal lagi dalam menangi masalah ini.
Sebab setelah ditetapkan menjadi KLB kasus gigitan anjing semakin menyebar sampai kemana-mana, bahkan kini sudah sampai ke kecamatan Nanga Pinoh dan menyebar ke Kabupaten lain di Kalbar.
“Kalau dulu kasusnya hanya dibeberapa kecamatan, namun sekarang sudah menyebar sampai ke semua kecamatan , artinya ini masih perlu penanganan yang lebih maksimal lagi dari pemerintah, supaya tidak semakin meluas,” katanya.
Bujang Sapri mengatakan, di kecamatan Nanga Pinoh, saat ini sudah ada warga yang menjadi korban gigitan anjing. Namun dia melihat anjing milik warga masih banyak berkeliaran kemana-mana, sehingga membuat warga menjadi khawatir.
“Ini adalah satu diantara contoh, bahwa penanganan masalah ini belum terlalu serius, harusnya pemkab memberikan himbauan kepada masyarakat agar bisa mengandangkan anjing miliki mereka, jika masih berkeliaran harusnya dimusnahkan sebab saat ini kasus rabies sudah darurat,” katanya.
Dari data yang disampaikan dinas kesehatan, sampai dengan saat ini sudah ada 80 warga yang menjadi korban gigitan anjing, 7 diantaranya meninggal dunia. Dari 11 kecamatan yang ada di Melawi semuanya sudah terkena kasus.
Kepala dinas kesehatan Melawi, Simson mengatakan, pihaknya sudah maksimal dalam melakukan penanganan terhadap korban rabies, dengan melakukan vaksin, bahkan koordinasi dengan dinas lain juga sudah dilaksanakan.
“Kalau untuk penanganan anjing itu ranahnya pada dinas pertanian dan peternakan sedangkan kita fokus pada warga yang menjadi korban, selama ada kasus dan segera dilaporkan kepada kita, kita langsung menindak lanjutinya,” kata Simson.
Bahkan, lanjut Simson, pemkab juga sudah menganggarkan untuk penanggulangan kasus rabies di Melawi, meskipun anggaran tersebut dianggapnya masih relatif minim, karena hanya untuk operasional di lapangan.
“Kita memang membutuhkan dukungan dari semua pihak, untuk menangani masalah ini supaya kasusnya tidak terus meluas,” katanya. (ali)