Korban Rabies di Melawi Berjatuhan
Korban gigitan anjing di sejumlah kecamatan terus saja berjatuhan. Kasus terakhir terjadi di kecamatan Sokan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MELAWI -- Kasus Rabies yang terjadi di Kabupaten Melawi seakan tidak ada habisnya. Korban gigitan anjing di sejumlah kecamatan terus saja berjatuhan. Kasus terakhir terjadi di kecamatan Sokan.
Anggota DPRD Melawi, Abang Ahmadin mengatakan, dirinya baru saja mendapat laporan saat pulang ke daerah asalnya kecamatan Sokan beberapa hari lalu. Bahwa di kecamatan Sokan ada tiga warga yang menjadi korban gigitan anjing.
Ahmadin, mempertanyakan kinerja pemerintah, terutama dua instansi teknis yang menangani rabies di kabupaten Melawi. Menurutnya, penanganan rabies oleh instansi tersebut belum terlalu maksimal.
“Ini harus menjadi perhatian serius terutama dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan serta Dinas Kesehatan. Karena ini menyangkut nyawa seseorang. Soalnya sejak ditetapkan KLB, kasus rabies bukannya berkurang, tapi malah bertambah,” kata Abang Ahmadin Selasa (17/2/2015).
Untuk itu, Ahmadin berharap, agar tim teknis segera turun ke lapangan, termasuk di kecamatan Sokan karena kecamatan ini berbatasan langsung dengan Provinsi Kalteng dan kabupaten Ketapang, dua daerah yang kasus rabiesnya sangat tinggi.
“Vaksinasi terhadap anjing serta sosialisasi pada masyarakat harus terus dilakukan. Hal ini karena masih ada masyarakat yang tidak mau anjingnya diberikan vaksinasi dengan alasan tidak mau berburu atau takut tidak garang lagi,” ucapnya.
Ahmaddin mengatakan, pemkab perlu mengadakan sosialisasi kembali ke daerah tersebut supaya kasus rabies bisa segera ditangani. Bahkan, kata dia, jika perlu petugas turun sampai ke desa-desa agar masyarakat bisa menyadari bahaya rabies.
“Selain itu, dengan pemberian vaksin pada anjing tersebut akan mengurangi penyebaran rabies khususnya di wilayah Sokan,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Melawi, Simson ditemui di ruang kerjanya kemarin mengakui bahwa kasus gigitan anjing masih meningkat di sejumlah wilayah.
“Sekarang jumlah gigitan total 91 orang sampai kemarin. Hanya meninggal tak bertambah, masih tetap tujuh orang,” ujarnya.
Simson sendiri mengakui, belum mengetahui di daerah mana saja terjadi penambahan kasus karena tim dari kabupaten masih berada di lapangan. Namun, Dinkes sudah melakukan pemberian vaksin kepada masyarakat yang terkena gigitan anjing.
“Provinsi juga sudah mulai proaktif karena sudah ada tindak lanjut kasus ini. Seperti pemberian vaksin masih cukup sampai sekarang. Penanganan di Peternakan juga sudah tak ada masalah,” katanya.
Dikatakan Simson, bidang peternakan menjadi penentu karena semakin banyak orang yang digigit semakin besar resiko rabiesnya. Oleh karena itu, dirinya berharap, peternakan bisa lebih banyak berperan banyak.
“Kalau kesehatan kan hanya akibatnya saja, sedangkan penyebabnya ini dari anjing ditangani oleh bidang peternakan. Penanganan anjing anjing liar utamanya. Kalau sudah ada pemilik sih kemungkinan tidak terlalu sulit,” katanya. (ali)