Tiga Orang Mengaku Wartawan Diduga Peras Guru di Kotamobagu
- Penyidik Polres Bolmong, Rabu (18/2/2014), memeriksa tiga warga yang diduga melakukan pemerasan terhadap guru
Editor: Budi Prasetyo
T
TRIBUNNEWS.COM. KOTAMOBAGU - Penyidik Polres Bolmong, Rabu (18/2/2014), memeriksa tiga warga yang diduga melakukan pemerasan terhadap guru di sebuah sekolah menengah pertama (SMP) di Kotamobagu. Penangkapan terhadap tiga orang ini mengagetkan pihak sekolah.
"Tiba-tiba ada aparat kepolisian di sekolah saat guru memberikan uang kepada mereka. Polisi langsung mengamankan mereka ke Polres Bolmong untuk diperiksa. Saya juga tadi sudah diperiksa," ujar Kepala Sekolah SMP yang minta namanya tidak disebut.
Dia mengisahkan, kejadian tersebut bermula pada Senin (16/2/2015) lalu. Tiga orang yang mengaku wartawan ini menghubungi dirinya untuk mengonfirmasi berita. Kemudian mereka mendatangi sekolah.
Tak sengaja, lanjut perempuan ini, mereka kemudian mendapati seorang siswa tidak mengenakan sepatu saat jam sekolah. Mereka kemudian ingin mewawancarai siswa tersebut, namun karena bel sudah berbunyi seorang guru meminta agar sebaiknya diwawancarai di ruangan.
Tiga orang ini tak mau diajak guru tersebut. "Mereka justru mengatakan bahwa guru tersebut sudah menghalangi pekerjaan dan diancam dengan pidana. Saya ajak bertemu pada Selasa (17/2/2015) untuk mencari solusi dan berdamai," kata dia.
Masalah terus berlarut. Kepsek kemudian kembali mengajak bertemu keesokan hari. "Mereka sempat bertanya, guru-guru bisa sanggup bayar berapa. Ada satu guru saya yang mengaku sanggup bayar lima juta rupiah," kata dia.
Saat mengambil uang, rupanya sudah ada anggota polisi. "Saat itu saling potret pun terjadi, polisi memotret oknum wartawan, dan sebaliknya," ujarnya.