Mengintip Praktek Prostitusi di Tempat Wisata Kota Santri Tasikmalaya
Kawasan Objek Wisata Situ Gede Tasikmalaya merupakan salah satu andalan tempat rekreasi alam di pusat Kota Tasikmalaya.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Kawasan Objek Wisata Situ Gede Tasikmalaya merupakan salah satu andalan tempat rekreasi alam di pusat Kota Tasikmalaya.
Lokasi dengan keindahan danau puluhan hektar ini selalu dipenuhi pengunjung saat akhir pekan. Keindahan alam yang terlihat asri pada siang hari ini, sangat berbanding terbalik saat malam harinya.
Di kawasan pinggir danau yang sepi dan minim penerangan ini, berdiri beberapa warung penjual miras jenis tuak dan dentuman suara musik keras.
Suara teriakan orang mabuk dan ketawa ketiwi genit gadis remaja pun mulai sayup-sayup terdengar menjelang tengah malam.
Hampir tiap malam, di depan warung remang-remang dengan kondisi gelap di kejauhan terlihat berderet parkir motor ditumpangi pasangan muda-mudi usia remaja.
Selain mereka, terlihat di antaranya seorang tante-tante berdandan menor yang biasa dipanggil Bunda. Bunda inilah biasanya diduga sebagai bos di area objek wisata di daerah yang dikenal kota santri tersebut.
"Biasanya kalau ada yang mau ngamar di sini minum tuak dulu baru tawar harga dan langsung ke luar cari tempat," jelas FN (19), salah seorang gadis remaja yang biasa mangkal cari hidung belang di salah satu warung tuak di kawasan Situ Gede, Jumat (20/2/2015) malam.
FN mengaku baru tiga bulan menjajakan tubuhnya sembari nongkrong di warung tuak hampir tiap malam. Ia mengaku mengetahui di kawasan ini selalu banyak pelanggan dari salah seorang teman lelakinya yang kerap nongkrong di lokasi ini.
Gadis berambut lurus sepundak ini terlihat seperti gadis remaja gaul biasanya yang sering nongkrong bersama pemuda bermotor lainnya.
"Kalau di sini, biasa saja nongkrong dulu, terus naik motor yang diparkir pelanggan sambil minum. Ngobrol, deal harga, jadi deh berangkat. Jadi terlihat kayak pacaran saja," tambah dia.
Sebagian besar teman-teman seprofesinya di lokasi ini melakukan trik memikat pelanggan seperti itu. Biasanya pelanggannya beragam mulai anak muda sampai om-om.
Namun, kebanyakan yang datang menggunakan jasanya adalah pelanggan dan anak-anak muda habis mabuk-mabukan.
"Biasanya sudah langganan, kita sudah minum bareng baru gituan. Kalau gak dibawa keluar Situ, biasanya kita cari tempat sepi di sini. Soalnya gak lama," ungkap dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.