Aher Tuntut Keadilan, PPh Perusahaan Industri di Jabar Malah Masuk ke DKI
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengaku kecewa, karena sampai saat ini Pajak Penghasilan (PPh)
Editor: Budi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM. BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengaku kecewa, karena sampai saat ini Pajak Penghasilan (PPh) beberapa perusahaan besar yang membuka pabrik di Jawa Barat malah masuk ke Provinsi DKI Jakarta.
"Memang sering ada keluhan dari kepala daerah ketika pajak PPh perorangan jatuh di masing-masing daerah, tapi ketika PPH badan, jatuhnya di kantor pusat (di Jakarta)," kata Aher usai menghadiri Pekan Panutan Penyampaian SPT Tahunan PPh 0P di Gedung Keuangan Negara, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (2/3/2015).
Aher menambahkan, potensi pajak dari industri manufaktur yang justru mampir ke Jakarta terbilang besar. Setengah dari industri manufaktur di Indonesia, kata dia, ada di Jawa Barat. "Celakanya, industri manufaktur di Indonesia 55 persennya ada di Jabar, tapi kantor pusat kebanyakan di Jakarta," kata dia.
Aher mengaku, bersama beberapa gubernur lain yang berada dalam forum gubernur seperti Gubernur Jawa Timur dan Papua telah memberikan usulan kepada Dirjen Pajak agar lebih adil kepada daerah.
"Ingin diperbaiki supaya ke depan ada industri di provinsi baik di Jabar maupun di provinsi lain termasuk di Papua bisa jatuh di Papua atau Jabar bukan di Jakarta. Supaya lebih adil," ujar Aher. (Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana)