Berebut Jalan, Kernet dan Sopir Bus Kota di Palembang Ini Aniaya Pelajar
Saat itu saya mau belok saat tikungan ke arah Jembatan Ampera dan mobil ini juga mau belok. Jadi posisinya sedikit rapat.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Sopir bus Kertapati-Perumnas, Nahan Aritonang (30) warga Sekip Jalan Basuki Rahmat Lorong Juris RT 01/01 Kelurahan Kemuning Kecamatan Kemuning, beserta keneknya Ade Agustio (25) warga Lorong Yucing Kelurahan 3-4 Ulu Kecamatan SU I, Palembang diamankan ke Polresta Palembang, Kamis (12/3).
Keduanya diduga telah menganiaya Ag (15) seorang pelajar kelas II di salah satu SMA Negeri di kota Palembang, yang diketahui anak dari Kasi Propam Polresta Palembang, AKP Rudi Isroni.
Ketika diamankan, keduanya tetap tidak mengaku telah melakukan penganiayaan tersebut.
Berdasarkan penuturan Ag, yang tercatat sebagai warga Jalan Bangau Kelurahan 15 Ulu, Palembang ini mengaku dirinya telah dianiaya supir tersebut saat ia melintas di Jalan Gubernur H Bastari, Kamis (12/3), sekitar pukul 12.00.
"Saat itu saya mau belok saat tikungan ke arah Jembatan Ampera dan mobil ini juga mau belok. Jadi posisinya sedikit rapat. Kemudian kenek mobil itu turun dari mobilnya dan mencaci maki dengan kata-kata kasar," ungkapnya saat melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang.
Tak hanya itu, sambung korban, supir yang melihat kejadian itu pun langsung turun dari mobilnya untuk menghampirinya dan tiba-tiba saja mencekik lehernya.
"Supir itu turun dan mencekik juga marah-marah ke saya. Leher saya sampai memar karena dicekiknya, jadi saya melapor ke polisi," katanya dengan kesal.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Suryadi melalui Kanit Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu Shief A, Ipda Kamaruddin membenarkan pihaknya telah mengamankan supir dan kenek tersebut.