Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Pemuda Tewas Saat Tes Balap Motor, Orang Tua Tuntut Keadilan

Pekos (50), orangtua Diego Nazareth (20), menuntut keadilan pihak penyelenggara even drag race, Club Signal, atas kematian putranya.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Dua Pemuda Tewas Saat Tes Balap Motor, Orang Tua Tuntut Keadilan
net
ilustrasi 

Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati

TRIBUNNEWS.COM, BATAM- ‎Pekos (50), orangtua Diego Nazareth (20), menuntut keadilan pihak penyelenggara even drag race, Club Signal, atas kematian putranya.

Diego yang menjadi peserta balap dalam even itu, tewas tak berselang lama setelah motor RX King yang ditungganginya terlibat adu kambing dengan motor peserta lain, Samuel, saat tes lapangan, Sabtu (14/3/2015) di Stadion Temenggung Abdul Jamal, Mukakuning.

Tiga hari berikutnya, Samuel menyusul kepergian Diego. Namun hingga 10 hari berselang pasca kejadian itu, orangtua Diego, tak kunjung mendapat penjelasan dan pertanggungjawaban dari pihak penyelenggara.

Begitupun terkait kasus kecelakaannya, sampai saat ini belum ada polisi yang meminta keterangan Pekos.

"Yang mau kami tanyakan. Apakah panitia punya izin kepolisian dalam event ini. Karena penyelenggaraannya juga di bawah Ikatan Motor Indonesia (IMI). Berarti ini resmi. Jangan-jangan polisipun tidak tahu, karena orangtua korban juga belum ada didatangi polisi terkait kecelakaan ini," ucap Niko Nixon Situmorang, kuasa hukum keluarga korban kepada wartawan, Selasa (24/3/2015) di Batam Centre.

"Kedua, apa di sana juga disediakan orang medis sehingga kematiannya bisa dicegah. Bagaimana pertanggungjawaban panitia. Karena peserta ini juga mendaftar Rp 300 ribu. Apa ada asuransinya," sambungnya lagi.

Berita Rekomendasi

Penyelenggara kegiatan sudah pernah berkomunikasi dengan perwakilan keluarga terkait kasus ini. Namun tak juga mendapat solusi. Pihak keluarga dan kuasa hukumnya khawatir, kejadian ini akan menjadi presedent buruk kedepannya.

"Saya minta keadilan. Tanggungjawab moral dari panitia, hak-hak dia (Diego). Karena sampai saat ini kami tak pernah dapat penjelasan setimpal. Kalau seperti ini terus, berarti sia-sia saja kematiannya," ujar Pekos.

Pekos melanjutkan, dia tak pernah memberikan izin anak kedua dari empat bersaudara itu ikut dalam even balap tersebut. Diapun mengaku tak mengetahui jika selama ini anaknya tergabung di club motor.

Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas