Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buaya Ketujuh Dibelah dan Potongan Jasad Andry pun Ditemukan

Warga yang sejak beberapa hari memburu buaya pemangsa menemukan jasad Andry ada pada perut buaya ketujuh, yang panjangnya sekitar 3 meter.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Buaya Ketujuh Dibelah dan Potongan Jasad Andry pun Ditemukan
Istimewa
Warga Desa Karangan Seberang, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur, saat membelah buaya yang memangsa Andry Lukman. 

TRIBUNNEWS.COM, SANGATTA - Seorang bocah berusia lima tahun hilang. Upaya pencarian dilakukan selama enam hari.

Dugaan kuat, bocah itu dimakan buaya. Sebanyak tujuh ekor buaya ditangkap, dibelah perutnya, dan jasad bocah itu ditemukan pada buaya ketujuh.

Karsini, wanita 36 tahun ini terus menangis. Ia begitu terpukul karena jasad putra tercintanya, Andry Lukman (5), tak kunjung ditemukan.

Sang ayah, Sutrisno (38) pun demikian. Mereka sempat tak makan dua hari karena merasakan duka mendalam.

Pencarian jasad Andry, korban serangan buaya di Desa Karangan Seberang, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur,
yang terjadi Jumat (20/3/2015) lalu, akhirnya tuntas Kamis (26/3/2015) dinihari.


(Baca juga: Bocah 10 Tahun Ini Meronta Nyaris Jadi Santapan Buaya)

Warga yang sejak beberapa hari memburu buaya pemangsa menemukan jasad Andry ada pada perut buaya ketujuh, yang 

Berita Rekomendasi

panjangnya sekitar 3 meter dan lebarnya sekitar 80 centimeter.

Adapun enam buaya yang sebelumnya dibelah, nihil temuan.

Suryatmojo, paman korban, saat dihubungi Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network), Kamis (26/3/2015) pagi, mengatakan dia dan keluarga sedang melaksanakan prosesi pemakaman jasad Andry.

Keluarga sudah mulai tenang saat jenazah Andry dimasukkan ke liang kubur, diiringi doa mendalam.

Sejak awal keluarga dan masyarakat sekitar terus memburu buaya untuk menemukan keberadaan jasad Andry.

"Tujuannya agar jenazah bisa dimakamkan secara layak," katanya.

Serangan buaya terjadi Jumat (20/3/2015) siang, menjelang salat Jumat. Saat itu korban bersama kakaknya bermain di halaman belakang rumah kakeknya, Karsiman.

Rumah itu berjarak sekitar 20 meter dari Sungai Karangan yang "terkenal" sebagai habitat buaya.

Saat itu air sungai sedang naik. Andry bergerak ke arah tepi sungai, berjarak sekitar 2 meter dari sungai, untuk melihat kolam ikan.

Tanpa diduga, seekor buaya yang masuk dari jalur pembuangan air sudah berada di daratan.

Seketika buaya itu menyerang Andry. Bocah itu terjatuh, dan dengan cepat monster sungai itu menyambarnya dan langsung menariknya ke sungai.

Sejak kejadian itu, jasad Andry tak ditemukan, hingga berujung enam hari pencarian.(*)

Kronologi Hilangnya Andry

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas