Guru SMP Setubuhi Murid dengan Iming-iming Nilai Bagus
Kepada polisi, Siswo mengaku menjanjikan Fulan, yang duduk di kelas sembilan itu, nilai bagus sehingga bisa lulus.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, BATU - Ulah Siswo Kadiono, seorang guru tari tradisional jawa di sebuah SMP di Kota Malang, yang tega menyetubuhi muridnya sendiri, terbongkar.
Warga Perum Griya Sampurna Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang ini, mengaku menggauli Fulan (15)--bukan nama sebenarnya--di vila di kawasan Songgoriti, Kota Batu, pada 25 Januari lalu.
Kepada polisi, Siswo mengaku menjanjikan Fulan, yang duduk di kelas sembilan itu, nilai bagus sehingga bisa lulus.
"Nilai Fulan selama ini memang jelek," kata Siswo, ditemui di Polresta Batu, Rabu (1/4/2015).
Siswo mengaku, ia merogoh kocek Rp50 ribu untuk menyewa kamar vila.
Ironisnya, saat menyewa kamar di vila itu, Siswo mengaku tidak dimintai identitas oleh pemilik vila.
“Saya masuk jam 10.00 lalu keluar jam 14.00,” kata Siswo.
Berdasarkan data dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Batu dari laporan korban sepanjang tiga tahun ini, peristiwa pemerkosaan memang seringkali dilakukan di vila kawasan Sonngoriti.
Polresta sering mengimbau pemilik vila kawasan Songgoriti menolak tamu anak di bawah umur.
Namun, imbauan tersebut tidak diindahkan.
“Kapolresta Batu sudah sering menghimbau kepada pemilik vila, kalau ada tamu anak di bawah umur jangan diizinkan masuk. Kapolres juga sudah menekankan supaya KTP tamu diminta. Kalau belum punya KTP, ya jangan dibolehkan," ujar AKP Waluyo, Kasubag Humas Polresta Batu.
Waluyo minta peran serta masyarakat, terutama pemilik vila supaya meminimalisir perbuatan-perbuatan asusila, bukan hanya mengutamakan materi dari sewa vila.
“Kami juga berharap para orang tua memperhatikan anak-anaknya. Jika anaknya punya masalah, sebaiknya didampingi. Beri kenyamanan anak-anak di rumah,” imbaunya.