Megawati: Voting Bukan Budaya Indonesia
Sebenarnya bisa musyawarah mufakat, bukan selalu gembar-gembor voting, karena sebenarnya voting bukan budaya Indonesia
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, mengingatkan seluruh kader PDIP untuk tidak melupakan budaya-budaya luhur Indonesia, bahwa dalam pemilihan struktural di internal partai tidak harus melalui mekanisme pemungutan suara atau voting.
Menurutnya, sebagian masyarakat Indonesia telah melupakan budaya musyawarah dan mufakat tersebut. Sebab dalam setiap pengambilan keputusan, saat ini selalu didominasi dengan cara voting, bukan melalui musyawarah dan mufakat.
"Sebenarnya bisa musyawarah mufakat, bukan selalu gembar-gembor voting, karena sebenarnya voting bukan budaya Indonesia, itu budaya barat yang dibawa ke tempat kita (Indonesia)," kata Mega saat memberikan sambutan dalam acara gelar budaya ramah tamah sebelum kongres di Hotel The Grand Bali Beach, Sanur, Depasar, Bali, Rabu (8/4/2015) malam.
Menurutnya, Indonesia akan lebih dihargai jika memiliki ideologi sendiri tanpa mengikuti pihak asing. Sebab itu PDIP akan memilih pengambilan keputusan bukan lewat voting.
"Kalau kita punya ideologi Trisakti pemikiran bapak bangsa Bung Karno, berdaulat politik, berdiri di kaki sendiri dan berkribadian di budaya," kata Mega.
Lebih lanjut dirinya membantah bahwa banyak isu yang mengatakan PDIP tak lagi solid. "Banyak saya dengar isu dan rumor bahwa sebenarnya PDIP itu tidak sesolid yang digambarkan, dan marilah kita buktikan," kata Mega.