Pesawat Twin Otter Bawa Beras dan BBM Pecah Ban di Pegunungan Bintang Papua
Pesawat twin otter jenis Cesna dengan nomor registrasi PK-RCC milik Maskapai Associated Mission Aviation (AMA) mengalami pecah ban
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Pesawat twin otter jenis Cesna dengan nomor registrasi PK-RCC milik Maskapai Associated Mission Aviation (AMA) mengalami pecah ban di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (21/4/2015).
Kepala Bidang Humas, Kepolisian Daerah Papua, Kombes Patrige Renwarin mengatakan kejadian berlangsung sekitar pukul 14.30 WIT, Selasa kemarin.
Menurut Patrige, saat kejadian pesawat yang mengangkut bahan bakar minyak dan beras sedang melakukan pendaratan di Bandara Oksibil.
"Setelah mendarat sekitar 200 meter tiba-tiba pesawat miring ke kanan dan langsung berhenti ditengah landasan pacu. Setelah diperiksa ternyata ban sebelah kanan pesawat pecah," ungkap Patrige di Mapolda Papua, Rabu (22/4/2015).
Patrige menambahkan, tidak ada korban dalam kejadian ini, namun pesawat sempat tertahan ditengah landasan pacu bandar udara Oksibil.
Saat dikonfirmasi, Direktur AMA, Djarot Sutanto membenarkan insiden pecah ban yang menimpa pesawatnya di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Saat itu, lanjutnya, pesawat jenis Cesna terbang dari Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul mengangkut BBM jenis solar beserta beras.
Menurut Djarot, dalam insiden pecah ban di Bandara Oksibil, pilot asal Yunani, Dionysios Nodaros berhasil mengedalikan pesawat sehingga dapat berhenti tanpa mengalami kerusakan.
"Insiden pecah ban biasa terjadi di bandara perintis, khususnya yang belum diaspal, karena ban terkena batu yang tajam," ungkap Djarot Sutanto.
Menurut dia, pasca-kejadian tersebut, tim mekanik AMA langsung melakukan penggantian ban dan sekitar pukul 16.30 WIT pesawat sudah kembali terbang ke Sentani, Jayapura.
"Setelah dilakukan pengecekan di Hanggar AMA di Sentani, pesawat Cesna PK-RCC tidak mengalami kerusakan dan pada hari ini sudah kembali beroperasi," ujar Djarot.(*)