W

TRIBUNNEWS.COM.MANGUPURA - Sembari merunduk dan menutupi mukanya, tiga orang pelaku kejahatan jambret dan copet menjawab pertanyaan Kapolsek Kuta Kompol Ida Bagus Dedy Januarta di mapolsek Kuta, Badung Bali, Minggu (26/4/2015).

Para pelaku yang ditangkap Sabtu (25/4/2015) kemarin itu diketahui bernama I Nyoman G, Eka dan I Made Pot ini, selalu menjalankan aksinya saat tengah malam dan dini hari.

I Nyoman G (25), waria yang juga menjadi PSK mengatakan memang selain profesi itu, ia juga nyambi, sebagai jambret.

Padahal, alasan pelaku melakukan aksi kriminal ini hanya sepele, yakni untuk memenuhi isi perutnya atau dengan kata lain makan.

"Saya sudah setahun menggeluti ini (PSK sesama jenis). Uangnya ya saya pakai buat makan lah. Saya menyewa motor ini," cetusnya saat ditanyai wartawan di Mapolsek Kuta sembari menaiki kendaraan Mio Hitam DK 4610 EA.

Sementara, Eka (31) warga Kecamatan Cakranegara Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), hanya merunduk dan terdiam.

Bahkan saat ditanya wartawan, pelaku hanya memejamkan mata sembari menutupi wajahnya dengan tangannya. Kondisi yang sama juga dilakukan I Made Pot (27).

Saat ditanyai, I Made Pot yang juga merupakan copet ini, merupakan copet di Kuta.

Kapolsek Kuta, Kompol Ida Bagus Dedy Januarta menjelaskan, kasus dari ketiga pelaku masih dalam proses pengembangan.

Saat ditanya petugas, para pelaku ini mengaku baru sekali melakukan aksi kejahatannya.

"Sementara masih kita cari tahu lagi TKP (Tempat Kejadian Perkajara) yang dilakukan oleh mereka (ketiga pelaku). Sementara ini petugas berhasil menyita sepeda motor yang dipakai kejahatan dan kalung emas hasil kejahatan," ujar Januarta kepada Tribun Bali.

Selain menyita kalung hasil curian dan sepeda motor, petugas juga menyita uang hasil copet yang dilakukan oleh pelaku bernama I Made Pot.

Dalam aksinya, pelaku memang tergolong licik dan gesit.

Para pelaku saat beraksi pura-pura merayu dan mengambil barang berharga bawaan sasarannya.

Seperti yang dilakukan oleh I Nyoman G. Pelaku penjambretan ini merayu sasarannya dan menjambret kalung emas korban.

Setelah usai menjabut, I Nyoman melemparkan kalung ke belakang untuk diberikan kepada pelaku Eka.

Setelah itu, pelaku kedua yakni Eka mengambil barang atau kalung itu untuk dibawa lari.(*)