Winda Dapat 105 Piala dalam 5 Bulan dari Melukis, Matematika, Sain dan Bahasa Inggris
Dengan serius Winda sapaan akrab Diana Iswandari (8) melukis dengan tema marathon yang akan ia ikut sertakan dalam kompetisi interasional
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Dengan serius Winda sapaan akrab Diana Iswandari (8) melukis dengan tema marathon yang akan ia ikut sertakan dalam kompetisi interasional saat ditemui Surya Senin sore (27/4/2015).
Selain melukis, Winda saat ini juga disibukkan dengan kompetisi Bahasa Inggris, Matematika dan Sains di tingkat Jawa.
Gadis pendiam ini sudah memiliki 105 piala yang dipajang diruang tengahnya berkat kompetisi matematika dan sains yang ia ikuti hingga tingkat Nasional sejak Oktober 2014.
Gadis berambut pendek ini mengaku menyukai matematika dan sains sejak taman kanak-kanak.
“Kalau olimpiade Sains dan matematika tidak capek,” jelas Putri pasangan Muhammad Setijo Juniarto (41) dan Loey Meilamsari (36).
Sebelum menekuni olimpiade dan rutin melukis, Winda sering mengikuti lomba mewarnai menggunakan krayon. Hal inilah yang ia bandingkan dengan olimpiade.
Baginya olimpiade lebih menyenangkan dari pada mewarnai menggunakan krayon yang membutuhkan banyak waktu. “Kalau pakai mewarnai harus gosok krayon lama,” terangnya.
Winda dapat menyelesaikan 50 soal sains dan matematika dalam waktu 15 menit.
Kemampuannya dalam penguasaan matematika dan sans inilah yang membawanya ke Jogjakarta 11 Februari 2015 dan memenangkan juara pertama di Sains, juara 2 di matematika dan juara harapan di Bahasa Inggris.
“Senang kalau lihat dapat banyak piala,” ungkap gadis itu dengan ekspresi biasa dan malu.
Hal ini dibenarkan ibu Winda, Loey. Meurut Loey anak bungsunya ini memang suka dengan berbagai hal yang baru.
Namun, ekspresi bahagia Winda dengan banyaknya piala yang ia dapatkan tidak pernah berlebihan.
“Winda TK di sekolah biasa, tidak ada pelatihan khusus. Hanya saja saat ikut kompetisi gurunya memberikan pelatihan tambahan untuk belajar,” jelasnya.
Loey mengaku tidak pernah memaksakan anaknya untuk memenangkan perlombaan. Menurutnya ia hanya menawarkan sejumlah penyaluran hobi untuk anaknya.
“Olimpiade itu saya dapat informasi dari teman kalau ada babak penyisihan di Kota Malang dan bisa sampai tingkatan Nasioanal,” jelasnya.
Saat ini sudah tiga bulan terakhir Winda mengikuti kegiatan di Daun Sanggar Lukis Kota Malang. Hobi baruny ini biasa dilakukan setiap minggu ataupun saat luang.
Menurut Loey, melukis menggunakan cat air lebih praktis dari pada menggunakan krayon.
“Variasi kegiatan juga buat anaknya biar tidak bosan,” jelasnya.
Salah satu lukisan Winda hasil bergabung dengan sanggar ini telah diapresiasi dengan memenangkan golden artis Prize di Piccaso Art Contest India. Winda mendapat predikat best technic dari lukisannya yang berjudul orchid.
Menurut Pembina Daun sanggar Lukis, Arik S Wartono, penyerahan lukisan Winda bersama 10 karya lain dari pelukis Daun Malang.
“Kalau lukisan winda itu pemilhan temanya dia tidak biasa untuk anak seusianya. Realistis dan menggunakan tambahan teknik tiup sebagai background-nya,” jelas Arik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.