Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mesin Mati, Kapal Ikan Ludes Dimakan Api

Sumber api diduga berasal dari ledakan di dalam ruangan mesin, meski saat itu mesin kapal itu tidak dihidupkan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mesin Mati, Kapal Ikan Ludes Dimakan Api
POS KUPANG/SYARIFAH SIFAH

Laporan Wartawan Pos Kupang, Egy Moa

TRIBUNNEWS.COM, RUTENG -- Sebuah kapal ikan, Ikamina 253 yang tengah lego jangkar di Pelabuhan Kedindi, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Rabu (29/4/2015) pukul 06.50 Wita, ludes dilahap api.

Sumber api diduga berasal dari ledakan di dalam ruangan mesin, meski saat itu mesin kapal itu tidak dihidupkan.

Tak ada fasilitas pemadaman milik pelabuhan, dalam sekejap api membakar seluruh bagian kapal. Riil kerugian yang dialami pemilik kapal Muhamad Amir belum dikalkulasi, meski diperkirakan sekitar Rp 1 miliar.

Kepala Syahbandar Reo, John Ola, dikonfirmasi Pos Kupang, Rabu petang membenarkan terbakarnya kapal yang parkir di area pelabuhan. Tak ada muatan ikan hasil tangkapan maupun korban jiwa.

"Penyelidikan masih dilakukan syabandar, belum diketahui persis apa penyebab kebakaran kapal yang masih baru bantuan pemerintah tahun 2014. Besok, mungkin sudah bisa diperoleh gambaran rinci kebakaran kapal tersebut," kata John.

John menjelaskan, mesin kapal ikan berbahan fiber 33 gross tone (GT) sedang mati. Seorang anak buah kapal mengganti pakaian keluar dari kapal naas itu hendak memperbaiki perahu yang terletak di sekitarnya.

Berita Rekomendasi

Namun, seketika tampak nyalah api dari ruangan mesin dan menimbulkan ledakan besar kemungkinan dari tangki bahan bakar minyak (BBM). Anak buah kapal bergegas menyelamatkan diri dari musibah itu.

"Anehnya mesin kapal itu sedang mati. Untuk memastikan penyebabnya, perlu pemeriksaan yang saksama tentang sebab-musibabnya," John menambahkan.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminalitas (Reskrim) Polres Manggarai, AKP Yuda Wiranegara, SH menjelaskan Kapal Ikamina dikontrakan Muhamad Amir dari pemilik Koperasi Berkah Mandiri di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Amir, pengontrak sekaligus sebagai kapten kapal ikan itu.

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas