Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kakinya Terserang Tumor Ganas, Nurul Tetap Bertekad Ikut Ujian Nasional

Gadis belian tersebut kini terbaring lemah di tempat tidurnya akibat kanker ganas. Benjolan di kaki sebelah kirinya itu kini sudah sebesar kepala

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kakinya Terserang Tumor Ganas, Nurul Tetap Bertekad Ikut Ujian Nasional
SRIPOKU.COM/IGUN BAGUS SAPUTRA
Nurul Nazilah (14), siswi SMP Negeri 32 Palembang terbaring lemah karena kanker ganas yang menggerogoti kakinya. Ia akan tetap ikut Ujian Nasional tingkat SMP Senin (4/5/2015) mendatang meski di rumah. 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Ujian Nasional (UN) jenjang SMP sederajat mulai digelar Senin (4/5/2015) mendatang. Ribuan siswa SMP di Palembang dipastikan mengikuti ujian tersebut agar bisa melanjutkan pendidikan ke SMA/SMK sederajat.

Namun tidak demikian dengan Nurul Nazilah (14), siswi SMP Negeri 32 Palembang.

Gadis belian tersebut kini terbaring lemah di tempat tidurnya akibat kanker ganas. Benjolan di kaki sebelah kirinya itu kini sudah mencapai ukuran sebesar kepala orang dewasa.

Saat Sripo menyambangi kediamannya di Lorong Padang Kapas RT 44 RW 3 Kelurahan Ilir Barat I Palembang, Jumat (1/5), gadis yang biasa disapa Tara ini terlihat tak berdaya.

Hanya sehelai kasur tipis yang memisahkan tubuhnya dengan lantai. Sementara sebuah bantal melapisi kaki kiri yang membengkak hingga mencapai diameter 30 sentimter.

Sehari-hari Nurul hanya berada di pembaringan tersebut ditemani sebuah televisi sebagai teman penghibur. Jangankan untuk berdiri, duduk pun gadis kelahiran Palembang, 2 Oktober 2000 ini sudah tak mampu lagi.

"Kondisinya seperti ini sudah 8 bulan yang lalu, tepatnya 5 bulan yang lalu sudah tidak lagi sekolah setelah ujian semester. Karena tumor itu semakin membesar dan ia berjalan susah, jadi tidak lagi sekolah," tutur Ratnawati, ibunda Nurul saat menceritakan apa yang dialami putrinya.

Berita Rekomendasi

Awal mula munculnya bengkak ketika Nurul mengikuti pelajaran olahraga di kelasnya. Ia dan teman-temannya berlari keliling lapangan sebanyak 4 kali.

Setelah itu ia beristirahat duduk di bawah pohon. Dari sanalah Nurul sudah merasa nyeri di atas lutut kanannya.

"Dua hari kemudian Nurul mengeluh sakit, dan bengkak di atas lutut semakin membesar. Lantas langsung kami bawa ke dokter. Diagnosis dokter pun beraneka ragam," ujarnya.

Berdasarkan diagnosis tersebut ada yang mengatakan putrinya terkenal penebalan kulit, darah beku, kanker, dan yang terkahir menduga itu tumor ganas.

Ratnawati dan sang suami, Sobri yang merupakan buruh bangunan ini sudah berupaya membawa anaknya ke rumah sakit.

Bahkan pengobatan alternatif pun ditempuh demi kesembuhan Nurul yang merupakan anak keempat dari lima bersaudara itu.

Namun tetap saja tumor itu semakin membengkak dan selalu mengeluarkan nanah.

Tak jarang, Nurul berteriak kesakitan apabila bengkak tersebut terasa menyut. Namun Ratna dengan sabar menemani sang buah hati, dan rela tidak lagi bekerja untuk menjaga Nurul.

"Guru dan teman-temannya sering datang membesuknya, mereka selalu mengutakan hati Nurul dan keluarga saya agar ikhlas menjalani cobaan ini. Bahkan para guru juga mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin agar Nurul tetap belajar meski di rumah dan mengikuti ujian," jelasnya.

Lanjut Sekolah Meski terbaring lemah, keinginan Nurul untuk kembali sekolah dan lanjut ke jenjang SMA tak pupus.

Di pembaringan itu ia tetap mempersiapkan diri ikut ujian. Selain itu, tak ada yang bisa diperbuatnya, mengingat untuk bergerak pun ia susah. Senin nanti, dipastikan ia tidak bisa datang ke sekolah untuk mengikuti ujian.

Kepala SMPN 32 Palembang, Drs Arman MSi saat dihubungi via telepon menjelaskan, pihaknya sudah membicarakan hal tersebut dengan Disdikpora Palembang. Mengenai UN nanti, Nurul tetap diikut sertakan.

"Nanti guru dan pengawas akan datang ke ruamh, pokoknya kita bantu sebisa mungkin agar Nurul bisa ujian," ungkapnya.

Mengenai absennya Nurul selama lima bulan, pihaknya juga sudah meyakinkan bahwa Nurul bisa karena di rumah belajar juga.

Atas dasar kemanusiaan, pihaknya pun mentolerir kondisi Nurul yang tidak bisa dengan leluasa bergerak karena tumor yang dideritanya.

"Nanti akan dibantu, semoga saja ada kejaiban, anak tersebut bisa kembali pulih dan kembali sekolah," ujar Arman.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas