Pria Bertato Lolos dari Tahanan Polisi dengan Menyamar Pakai Jilbab
"Ini pengakuan dia baru saja. Tadi saya tanya dia. Dia keluar dengan menyamar menggunakan jilbab," kata polisi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Polisi mendapat pengakuan singkat dari mulut Sandi Yudha Pratama, tahanan narkotika Polresta Balikpapan Kalimantan Timur, yang berhasil meloloskan diri dengan begitu mudah dari tahanan Polres pada Senin (27/4/2015) lalu.
Sandi yang dikenal juga dengan nama Baron ini mengaku menembus tahanan pada jam besuk sekitar pukul 15.00. Dia diduga kabur dengan cara menyamar sebagai wanita pembesuk tahanan.
"Ini pengakuan dia baru saja. Tadi saya tanya dia. Dia keluar dengan menyamar menggunakan jilbab," kata Kepala SPK Polresta Balikpapan Inspektur Dua Sulistyo, Minggu (3/5/2015).
Baron tidak bisa ditanya dengan mudah. Pria bertato ini terbaring lemah di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan karena kedua kakinya bolong akibat ditembus timah panas.
"Polisi menangkapnya di daerah Bangun Reksa di Kilometer 6 Balikpapan," kata Sulistyo.
Baron berurusan dengan polisi pada 27 Maret 2015 karena kepemilikan 364,2 gram sabu senilai Rp 740 juta.
Tetapi, satu bulan kemudian, giliran Baron yang membuat repot polisi. Ia kabur dari tahanan pada Senin 27 April 2015. Minggu sore, polisi menangkap kembali pria yang dipenuhi tato pada seluruh tubuhnya ini.
Baron tiba di RS Bhayangkara di Balikpapan pada Minggu sore dengan dua luka bekas tembakan, yakni di paha kiri dan paha kanan.
Baron segera mendapat jahitan pada kedua luka tembaknya dan lukanya kemudian ditutup perban. Setelah itu, Baron masuk ruang perawatan tahanan di rumah sakit itu.
Penulis: Kontributor Balikpapan, Dani Julius