Istri Dibui karena Menjambret, Suami Berkali-kali Menyetubuhi Putrinya
Amelia digauli pria bernama Temen (50) yang mengasuhnya sejak kecil. Temen berdalih, nafsu syahwatnya tak tersalurkan karena istrinya sedang dipenjara
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kekerasan dan perbuatan asusila terhadap anak di bawah umur justru sering terjadi oleh orang dekat. Kasus di Surabaya ini contohnya.
Amelia (bukan nama sebenarnya) digauli pria bernama Temen (50) yang mengasuhnya sejak kecil. Temen berdalih, nafsu syahwatnya tak tersalurkan karena istrinya sedang dipenjara setelah tertangkap saat menjambret.
Istri Temen yang tak perlu disebut namanya, mendekam di sel markas Polsek Wonokromo, Surabaya, sejak awal tahun 2015. Temen dan istrinya mengasuh Amelia sejak kecil.
Pengakuan versi Temen, Amelia menjadi manja sejak ibunya tak ada. Bahkan, katanya pula, tidak jarang Amelia minta pijat atau kerok kepada Temen.
Gara-gara sering memijat dan mengerok Amelia, Temen mengaku tidak bisa menahan syahwatnya.
Lama-lama, timbul niat buruk Temen. Ia mengancam tidak akan membayar uang sekolah Amelia jika tak sudi meladeni nafsu bejatnya.
“Tersangka juga mengancam agar korban tidak menceritakan masalah ini kepada orang lain,” kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Mattanete, Kamis (7/5/2015).
Takdir terlihat sangat geram terhadap Temen. Beberapa kali dia menaikkan nada bicara saat menginterogasi Temen.
Temen pun mengakui, perbuatan cabulnya itu berlangsung sejak Januari 2015. Ia juga sering menunjukkan rasa tidak sukanya jika Amelia bermain dengan teman pria sebayanya.
Temen memgaku tidak ingin Amelia berhubungan badan dengan teman sebayanya. Ia membujuk Amelia dengan mengatakan, jika ingin berhubungan badan lebih baik bersama dirinya. Edan.
“Masalah ini tidak akan terbongkar kalau saya tidak menyiram dia,” kata Temen kepada wartawan.
Ceritanya, Temen meminta Amelia mencuci bajunya tapi menolak. Akibatnya, Temen naik pitam hingga menyiramkan air cucian ke Amelia.
Perempuan di bawah umur itu pun menangis dan kabur ke rumah tetangga.
Amelia lantas menceritakan semua kejadian yang dialaminya sejak ibunya mendekam di sel. Mendengar kabar mengagetkan itu, tetangganya pun mendatangi rumah Temen.
“Setelah itu saya dibawa ke kantor polisi,” kata Temen.
Satu hal yang ternyata lebih mengagetkan: Temen bercerita bahwa Amelia adalah hasil perbuatan serong istrinya dengan lelaki lain.
Temen mengaku, istrinya pergi tanpa pamit saat mereka sudah punya tiga anak. Temen enggan membeber alasan istrinya meninggalkan rumah tanpa pamit.
“Saat dia kembali, ternyata sudah hamil empat bulan. Maka lahir Amelia,” kata Temen.
Kendati demikian, Temen mengaku tetap bersedia menerima kembali istrinya karena berjanji tidak akan lagi mengulangi perbuatannya.
Selain itu, mereka pun bersepakat untuk tidak mengungkit masa lalu anaknya.
Pengakuan versi Temen ini belum dikonfirmasi kepada istrinya yang sedang menjalani masa tahanan.