TRIBUNNEWS.COM.SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mengaku sangat senang dengan langkah yang dilakukan pihak Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung yang tidak membatasi jumlah masyarakat Jawa Tengah yang berobat menggunakan BPJS.

Hal ini menurut laman Pemda Jateng disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan di acara launching pelayanan Multi Center of Excellence (MCE) RSI Sultan Agung, Rabu (6/5/2015). Dengan demikian tidak perlu ada lagi kekhawatiran bagi masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatannya.

“Saya senang dengan visi pelayanannya (RSI Sultan Agung) saat mengemuka, bahkan mereka bisa menerima (pasien) BPJS Jateng tanpa kuota, ini tentunya menyejukkan buat saya dan bagi warga masyarakat Jateng,” katanya.

Dirinya mengakui saat ini faktanya masih ada kurang lebih empat persen warga Jateng kurang mampu, yang belum terjamin dalam program jaminan kesehatan. Oleh karena itu, pemerintah provinsi berusaha menganggarkan sekuat tenaga agar kekurangan tersebut bisa tercover.

“Saya baru menganggarkan setengah persen, dan kemarin bupati/walikota se-Jateng saya ajak untuk bareng-bareng membagi yang setengah persennya itu. Jadi kalau provinsi bisa menambahkan (anggaran), BPJS bisa menanggung, RS bisa melayani, dan dokternya memberikan pelayanan yang bagus, maka rakyatnya akan terawat dengan baik,” katanya.

Direktur Utama RSI Sultan Agung dr. H. Masyhudi AM MKes mengatakan pihaknya sudah berkomitmen penuh untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga Jateng. Semua masyarakat yang datang untuk berobat akan diterima tanpa dibeda-bedakan.

“Sekarang ini dengan pelayanan MCE ini, kami siap menjaga dan merawat kesehatan warga masyarakat Jateng. Apalagi tempat kami sendiri kini sudah ditetapkan sebagai rumah sakit kelas B dan menjadi rumah sakit pendidikan utama, maka sudah jelas ke depannya nanti kami harus benar-benar memberikan yang terbaik bagi Jateng,” katanya.