Uang Panaik untuk Perempuan Asal Bulukumba Ini Sampai Setengah Miliar
Adalah Indarwati (25), perempuan yang ditebus dengan uang panaik oleh si pria sebesar Rp 505 juta, uang sepupu Rp 10 juta, dua ekor kerbau.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri
TRIBUNNEWS.COM, BULUKUMBA - Benarkah uang panaik membebankan pria ketika hendak melamar anak gadis? Di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan misalnya, ada wanita yang harus ditebus dengan uang panaik senilai Rp 505 juta.
Cristian Pelras, seorang antropolog Prancis, dalam bukunya The Bugis menuliskan bila uang panaik adalah uang hantaran untuk menunjukkan kesanggupan dan keseriusan laki-laki kepada wanita yang akan dinikahinya.
Kembali ke Kabupaten Bulukumba tadi. Adalah Indarwati (25), perempuan yang ditebus dengan uang panaik oleh si pria sebesar Rp 505 juta, uang sepupu Rp 10 juta, kerbau sebanyak dua ekor seharga Rp 40 juta per ekor dan mahar lima hektare tanah.
"Selama ini, inilah yang termahal uang panaiknya di Kabupaten Bulukumba. Selama ini yang paling tinggi berkisar Rp 100 juta," kata Anista, salah seorang keluarga Indarwati, kepada Tribun Timur di Bulukumba, Sulawesi Selatan, Kamis (7/5/2015).
Gadis desa asal Batukaropa, Kabupaten Bulukumba ini dinikahi pria idamannya Kamis siang dilakukan proses akad nikahnya siang tadi di Bulukumba.
Dalam tradisi masyarakat Bugis-Makassar, uang panai merupakan prasyarat utama di mana calon mempelai laki-laki memberikan sejumlah uang kepada calon mempelai perempuan.
Uang ini akan digunakan untuk belanja keperluan mempelai wanita mengadakan pesta pernikahan.
Besarnya uang panai ini sangat dipengaruhi oleh status sosial calon mempelai wanita.
Uang panai juga biasanya diiringi permintaan mempelai perempuan berupa sompa (harta tidak bergerak seperti tanah atau kebun), dan erang-erang (asesoris resepsi pernikahan).
Gagal Lamaran
Masih ingat kisah ketegaran Risnawati alias Risna yang mendatangi pesta pernikahan mantan pacarnya?
Rupanya mahasiswi asal Kabupaten Bulukumba yang jadi buah bibir di sosial media dua pekan terakhir ini mengungkapkan penyebab kegagalan mereka duduk bersanding di pelaminan.
Menurut gadis berusia 22 tahun ini, Rais dan keluarganya sudah dua kali bermaksud melamarnya. Namun setiap keluarga lelaki yang dipacarinya sejak tujuh tahun lalu itu datang melamar, tidak terjadi kesepakatan soal uang panai.
“Karena tak ada kesepakatan itulah kami tak bisa bersatu,” tutur Risna saat ditemui di kampusnya, Stikes Panrita Bulukumba, Kabupaten Bulukumba, Rabu (28/10/2014).
Nonton video Risna yang mendatangi pesta pernikahan mantan kekasihnya Rais.