TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Warga korban lumpur Lapindo ngotot ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya, mereka sudah tidak percaya dengan janji-janji pelunasan yang tidak pernah terealisasi selama 9 tahun.

"Kami sudah jenuh ditipu-tipu. Mana ini anggota Pansus Lumpur kok tidak ada? Pokoknya kami minta Pak Ketua DPRD (Sulamul Hadi Nurmawan) memperjuangkan kami agar bisa bertemu presiden," ujar Mahmudah, koordinator korban, Senin (18/5/2015).

Dia berharap surat yang dikirimkan DPRD kepada Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Gubernur Jatim Sukarwo dan Presiden Jokowi bisa direspon langsung.

"Jangan sampai hanya kirim surat terus duduk. Jangan pakai birokrasi normal, ya bisa berbulan-bulan," kata dia.

Dia kecewa karena Ketua DPRD Sulamul Hadi Nurmawan tidak memberikan tekanan kepada pansus agar memperjuangkan pertemuan dengan presiden.

Baginya menjadi percuma mereka mengadu ke wakil rakyat kalau surat permohonan mereka hanya dikirim begitu saja.

Gus Wawan, panggilan Nurmawan, mengatakan, dia membaca di media massa bila pelunasan dijanjikan oleh Kemenenterian PU akan dicairkan sebelum lebaran.

"Saya berharap janji itu terealisasi meskipun saya kok tidak yakin," ujar politisi PKB.

Benar saja, statmen itu menambah emosi warga. Ivan, korban lumpur mengaku kecewa dengan statmen Gus Wawan.

Pasalnya, statmen itu dia floor-kan ke warga korban lumpur sehingga membuat mereka bertambah frustasi.

"Tolong Pak Ketua, cabut statmen anda. Jangan ngomong tidak yakin di depan kami. Kalau anda tidak yakin, harusnya itu jadi pijakan anda menekan pansus untuk memastikan ucapan meteri itu bisa terealisasi," ujarnya.