Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tersesat Tiga Hari, Dua Wisman Nyalakan Api di Atas Gunung Agung

Raut wajah wisatawan mancanegara (wisman) Monika Zawit Towska (31) Republic Ceko dan Mick Vrana (39) asal Belanda gembira

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Tersesat Tiga Hari, Dua Wisman Nyalakan Api di Atas Gunung Agung
Tribun Bali/Saiful Rohim
Dua wisman Monika Zawit Towska dan Mick Vrana saat ditemukan selamat setelah tersesat di Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Karangasem, Senin (25/5/2015). 

TRIBUNNEWS.COM.AMLAPURA - Raut wajah wisatawan mancanegara (wisman) Monika Zawit Towska (31) Republic Ceko dan Mick Vrana (39) asal Belanda gembira saat tim evakuasi dari Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, Senin (25/5/2015).

Mereka ditemukan dengan selamat setelah tersesat di atas Gunung Agung dan ditemukan pukul 03.00 Wita, kemarin.

Hanya luka ringan, mungkin terkena duri kecil. Kalau fisiknya sehat betul. Korban kami temukan di wilayah Desa jungutan, Kecamatan Rendang,” ujar Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, kemarin.

Ditambahkan, korban bisa ditemukan tim evakuasi, setelah korban menyalakan api.

Kepulan asap putih tampak dari kejauhan dijadikan acuan tim evakuasi.

”Kami langsung menuju api itu,” jelas Arimbawa.

Korban mendaki Gunung Agung sejak Jumat dini hari lalu.

Berita Rekomendasi

Ia mengaku tersesat karena ingin membuat jalan baru pendakian melalui Jalur Tulamben, Kecamatan Kubu.

Namun, dua wisman yang mengaku menginap di hotel di Tulamben tak didampingi guide.

”Korban mengaku sering mendaki gunung. Rencananya mereka ingin membuat jalur baru dari Kubu,” tambahnya.

“Saat pencarian, pemandu tetap komunikasi dengan korban. Untungnya kami bisa temukan korban. Setalah itu kami langsung bawa ke Polsek Bebandem membuat laporan,” imbuhnya.

I Komang Kayun, Ketua Asosiasi Pendakian Gunung Agung menjelaskan, tersesatnya dua bule lantaran ego tinggi.

Kayun beranggapan, kondisi Gunung Agung berbeda dengan gunung lainnya.

Secara niskala, gunung memiliki pantangan tersendiri.

Saat pendakian diwajibkan mengikutsertakan seorang pemandu.

“Kemarin sempat saya menyambangi korban, mereka (korban) tak membawa pemandu. Setahu saya, di Kubu itu tak ada jalur pendakian. Yang ada di Pasar Agung, Kecamatan Selat, dan dua jalur di Besakih, Kecamatan Rendang,” jelas Kayun. (*)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas