Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Ganjar Pranowo Adu Argumen dengan Pelajar SMP soal Hukuman Mati

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun sampai harus adu argumen dengan pelajar SMP tentang pelaksanaan hukuman mati.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Saat Ganjar Pranowo Adu Argumen dengan Pelajar SMP soal Hukuman Mati
TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Politikus asal PDI Perjuangan berkunjung ke Redaksi Tribunnews di Jakarta. Rabu (4/6/2014) malam. (TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa) 

TRIBUNNEWS.COM.SEMARANG- Penerapan hukuman mati oleh Pemerintah Indonesia untuk pengedar narkoba masih terus menuai pro dan kontra. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun sampai harus adu argumen dengan pelajar SMP tentang pelaksanaan hukuman mati.

Saat digelar "Gubernur Mucal (Gubernur Mengajar)", di aula SMPN 2 Ungaran, Kamis (28/5/2015) siang, seorang siswa bernama Fahrul Huda mencoba adu argumentasi dengan Ganjar Pranowo.

Siswa kelas IX SMPN 2 Ungaran itu mendukung langkah pemberantasan narkoba, terutama di kalangan pelajar. Namun, dirinya tidak setuju penerapan hukuman mati bagi terpidana mati kasus narkoba.

"Saya kurang setuju hukuman mati. Sebab pengedar narkoba belum tentu bersalah. Bisa jadi dia terpaksa karena impitan ekonomi," kata Huda.

Mendengar pernyataan Huda, Gubernur Jawa Tengah mencoba menjawab dengan menggunakan analogi yang sederhana.

"Trus nek kowe nganggur, trus kowe oleh dodolan ganja ngono? (Jika kamu pengangguran, apakah dibenarkan kamu jualan ganja?)," tanya Ganjar.

Huda pun tak kalah dan memberi tanggapan. "Ya tapi menurut saya sebaiknya mereka direhabilitasi, Pak. Supaya menjadi orang baik," tuturnya.

Berita Rekomendasi

"Direhabilitasi bagaimana? Pengedar narkoba ini belum tentu pemakai lho. Kamu tahu berapa orang yang mati setiap harinya akibat narkoba?" tanya Ganjar.

"Tidak tahu pak," ujar Huda, singkat dan sepertinya sudah terkunci oleh jawaban dari Ganjar.

Dalam kesempatan ini, Ganjar Pranowo mengajar tentang bahaya narkoba di SMPN 2 Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (28/5/2015) siang. Penyampaian materi tersebut menggunakan bahasa Jawa serta melakukan dialog interaktif dengan sejumlah siswa tersebut.

Ini dilakukan mengingat Hari Kamis merupakan hari bagi sekolah di Jawa Tengah menggunakan bahasa Jawa dalam keseharian. Untuk itu, Ganjar menyampaikan dengan menggunakan Bahasa Jawa. (Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas