TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Selama ini transaksi narkoba selalu menggunakan uang. Tapi pengedar sabu bernama Yunita alias Rini (28). Warga Bangkalan, Madura ini mau menukar sepoket sabu dengan solar.

Setiap harinya Rini selalu jualan kopi di Pelabuhan Mirah di Jalan Intan, Tanjung Perak, Surabaya. Ternyata ibu satu anak ini tidak hanya menjual kopi kepada anak buah kapal (ABK).

Dia juga melayani kebutuhan sabu-sabu ABK. Di sela penjualan kopinya, Rini selalu menyiapkan sabu.

“Saya sudah dua bulan ini jualan sabu. Saya dapat sabunya dari Sai,” kata Rini, Jumat (5/6/2015).

Rini tidak langsung menerima uang dari ABK yang membeli sabunya. Setelah memberikan sabu itu, Rini akan naik ke perahu dan ikut ABK ke tengah laut. Rini tidak menjawab detail alasan ikut berlayar.

Menurutnya, ABK akan langsung menurunkan beberapa jeriken berisi solar setelah bersandar.

Rini tidak mengetahui jumlah jeriken yang berfungsi sebagai pengganti uang penjualan sabu itu.

Dia hanya menjalankan perintah dari tersangka Sai.

“Kata ABK-nya, kalau saya tidak ikut naik, mereka tidak mau membayar. Saya hanya manut diminta naik kapal,” tambahnya.

Tapi Sai membantah keterangan Rini. Sai mengaku hanya menerima titipan dari Rini. Terakhir Rini titip dibelikan sabu seharga Rp 750.000.

Sai membeli narkoba berbentuk serbuk warna kristal ini dari tetangganya bernama Nurul.

“Saya ini hanya antarkan pesanan. Tidak tahu soal uangnya diganti solar atau apa,” kata Sai.

Informasi yang dihimpun Surya, Rini juga bisnis esek-esek di pelabuhan. Selain diganti dengan solar, ada juga ABK yang minta pelayanan tubuh kepada Rini.

Pelayanan ini sebagai ganti sabu yang telah dijual Rini kepada ABK.

Kasubag Humas Polres Tanjung Perak, AKP Lily Djafar enggan berkomentar soal informasi itu.

Menurutnya, tersangka Rini memang biasa menjual sabu di Pelabuhan Mirah. Lily juga mengakui bila tersangka sering menukar sabu dengan solar.

“Ini modus ini. Selama ini kami belum pernah menangani sabu yang ditukar dengan solar,” kata Lily.

Penulis: Zainuddin