TRIBUNNEWS.COM, BALI -  Warga Bali masih geram atas pembunuhan Angeline, bocah manis 8 tahun.

Kegeraman ini terlihat saat pra rekonstruksi di Jalan Sedap Malam nomor 26, Denpasar, Bali, Kamis (11/6/2015), dan postingan fanpage Tribun Bali.

Netizen ikut mengecam perbuatan pelaku.

Polresta Denpasar langsung mengamankan tujuh orang setelah penemuan jasad Angeline itu.

Tujuh orang yang diamankan polisi ini, yakni ibu angkat Ageline, Margreit Ch Megawe, Kristin, Yvonne, Agustínus Tai Hamdamai, petugas keamanan I Dewa Ketut Raka, Susiani, dan Rahmat Hamdono.

Dari pemeriksaan ini, polisi menetapkan Agustinus Tai Hamdamai (Agus) sebagai tersangka pembunuhan Angeline.

Pengakuan tersangka Agus dihadapan polisi cukup mencengangkan.

Untuk mempermudah pembaca, Tribun Bali (Tribunnews.com Network) telah merangkum seluruh pengakuan Agus selama diperiksa polisi:

- Seminggu bekerja di rumah Margareit, Agus melakukan kekerasan seksual terhadap Ag di kamar di lantai 2.
- Sabtu (16/5): pukul 12.00 Wita, tiga minggu setelah bekerja, Agus melakukan aksi kali kedua. Aksi ini dilakukakn di kamar Agus.
- Sabtu (16/5): Pukul 12.00 Wita, ibu angkat Ag menyuruh Agus mencari Ag.
- Agus panik. Karena kondisi Ag lemas tak berdaya. Agus akhirnya menghabisi nyawa Ag.
- Agus membanting kepala Ag ke lantai. Ag masih merintih.
- Lalu, Agus mengikat leher Ag dengan tali hingga meninggal.
- Begitu Ag tak bergerak, Agus kembali melakukan kekerasan seksual.
- Setelah itu, Agus membungkus jasad Ag dengan sprai putih dan menyembunyikan di kamar kosong di lantai 2, tepat di atas kamar Agus.
- Sabtu (16/5): Pukul 20.00 Wita, Agus mengubur jasad Ag di belakang rumah Margareit dengan boneka dipelukan Ag.
- Baru setelah 26 hari, polisi menemukan jasad Ag. (*)