Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Korban Kapal Tenggelam "Kami 3 Hari Berenang di Laut"

“Kami juga makan dari roti yang mengapung. Tidak minum selama itu,” kata Rimal.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengakuan Korban Kapal Tenggelam
Kompas.com/Dani J
Korban yang lebih kuat dan lebih baik kondisinya mengikuti pendataan di ruang tunggu Pelabuhan Semayang. 

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Para korban tragedi tenggelamnya kapal motor Titian Muhibah di Selat Makassar mengungkapkan bahwa mereka terombang-ambing berenang di Selat Makassar selama tiga hari.

“Siang berangkat, malam itu tenggelam lalu saya berenang. Siang, malam lagi, siang, malam lagi, lalu ketemu kapal orang asing. Tiga hari kami berenang sampai ketemu kapal lagi,” kata Rimal, 19 tahun, seorang buruh nelayan, Kamis (11/6/2015).

Rimal mengaku bertekad hidup. Ia selamat berkat mengumpulkan kayu-kayu yang mengapung sepanjang dirinya berenang.

“Kami juga makan dari roti yang mengapung. Tidak minum selama itu,” kata Rimal.

Nawir (45) juga mengungkapkan hal sama. Nelayan ini hanya mengandalkan sebatang bambu sebesar lengan tangan sebagai gantungan hidupnya selama di laut.

“Tiga hari saya berenang hanya dengan bambu saja,” kata Nawir.

“Saya melambai-lambai waktu lihat kapal datang. Saya kira kapal Indonesia. Ternyata kapal orang asing. Tapi mereka baik-baik. Saya dikasih baju dan makan,” kata Nawir.

Berita Rekomendasi

Sejumlah penumpang juga mengungkap hal sama seperti Nawir dan Rimal. Hingga kini, belum ada keterangan resmi tentang penyebab kapal tenggelam. Korban selamat mengatakan, sepanjang perjalanan Titian Muhibah laut tenang dan ombak tidak begitu tinggi. Hanya saja, saat tragedi terjadi cuaca tengah gerimis.

Diperkirakan sekitar pukul 00.00 hingga 01.00, kapal tiba-tiba terbalik, penumpang panik lantaran minim rompi keselamatan.

“Tiba-tiba terbalik. Tidak tahu sebabnya. Kita langsung lompat ke laut. Saya mengandalkan dua jeriken dan satu papan saja,” kata Hadil (39), salah seorang penumpang yang selamat.

Titian Muhibah dikabarkan tenggelam di Selat Makassar dalam perjalanannya dari Pelabuhan Tanjung Laut di Kota Bontang, Kalimantan Timur, menuju Mamuju, Sulawesi Barat. Kapal kayu ini berangkat dari Bontang pada Senin (8/6/2015) pukul 13.30, diperkirakan membawa lebih dari 70 penumpang dan penuh barang.

Hadil mengatakan, kapal kayu yang ditumpanginya bukan jenis kapal penumpang, melainkan kapal pengangkut barang. Kendati kapal barang, kapal tetap memuat orang sampai lebih dari 70 orang termasuk sekitar 15-an motor. Kapal terbalik namun sebagian korban berhasil diselamatkan kapal perang Amerika Serikat, USS Rushmore, yang kebetulan berada tidak jauh dari lokasi tenggelamnya kapal. Mereka kemudian dijemput Basarnas Balikpapan pada Rabu (10/6/2015) malam.

Penulis: Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas