Belasan Guru Panggil Nama Angeline
Usai menggelar doa, belasan guru langsung berdiri di depan pagar rumah lalu, berteriak memanggil nama Angeline.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR -- Belasan guru SDN 12 Sanur menggelar upacara untuk memanggil arwah Angeline. Praktis upacara yang digelar di depan pagar rumah ibu angkat Angeline itu menyita perhatian warga yang berdatangan di lokasi tersebut, Kamis (11/6) petang.
Usai menggelar doa, belasan guru langsung berdiri di depan pagar rumah lalu, berteriak memanggil nama Angeline.
Seusai menggelar upacara Kepala Sekolah SDN 12 Sanur, Ketut Ruta mengatakan, pihaknya menggelar upacara Ngulapin untuk memanggil arwah Angeline yang masih bergentayangan di lokasi kejadian.
Roh Angeline yang telah diambil dari lokasi tersebut akan ditempatkan disamping jasad Angeline. "Kepercayaan Bali setelah digelar ritual ngulapin arwahnya tidak bergentayangan lagi," kata Ruta.
Ia mengatakan, dalam upacara tersebut pihaknya juga meminta Angeline untuk menghukum sendiri pelaku-pelaku yang nantinya tidak terbukti secara hukum. "Kita minta Angeline hukum sendiri pelaku-pelakunya," tegas Ruta.
SDN 12 Sanur juga akan menggelar upacara bersama seluruh komponen sekolah untuk mendoakan Angeline agar diterima oleh Tuhan. Upacara tersebut digelar, Jumat (12/6/2015).
Ia mengatakan, pihaknya memiliki keyakinan ada peran orang terdekat Angeline dalam kasus tersebut. Apalagi, pencarian terhadap Angeline di rumah tersebut sempat dihalang-halangi oleh Margriet. "Kalau tidak terlibat kenapa Ibu Margriet menghalang-halangi polisi waktu ingin melakukan pemeriksaan di rumah itu," tegas Ruta.
Apalagi dari kesaksian wali kelas Angeline diketahui bocah delapan tahun itu sempat ditemukan beberapa lebam dan kondisi Angeline yang tidak diurus oleh Margariet.
Beberapa warga yang ditemui di lokasi kejadian senada dengan Ruta, warga meyakini bahwa Angeline menjadi korban dari pembunuhan beberapa orang terdekat Angeline. "Saya yakin semuanya di dalam rumah terlibat," teriak Sarkis warga asal Gianyar.
Ia mengatakan, ketika eksekusi pasti ada teriakan dari Angeline. Sesuatu yang mustahil jika teriakan tersebut tidak didengar oleh ibu angkat Angeline, Margriet Megawe.(joe)