Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepramukaan Tidak Pernah Lepas dari Sistem Pendidikan

“Maju mundurnya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh pemuda. Apabila pemudanya lemah maka bangsa pun lemah. Sehingga logikanya, lemahnya kemandirian p

zoom-in Kepramukaan Tidak Pernah Lepas dari Sistem Pendidikan
istimewa
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Drs H. Sakhyan Asmara, saat memberi arahan Rapat Sinergi Lintas Pemangku Kepentingan Pramuka Dalam Rangka Optimalisasi Revitalisasi Gerakan Pramuka Tahun 2015. 

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Kemandirian bangsa, khususnya pemuda harus menjadi atensi semua elemen.

Pemuda memiliki peran penting dan berkelanjutan dalam perjalanan kehidupan berbangsa.

Mengingat peran dan posisinya yang strategis dalam konfigurasi kehidupan kebangsaan, sudah sepatutnya pemuda dipandang sebagai aset sosial bangsa yang strategis.

“Maju mundurnya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh pemuda. Apabila pemudanya lemah maka bangsa pun lemah. Sehingga logikanya, lemahnya kemandirian pemuda menyebabkan lemahnya kemandirian suatu bangsa,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Drs H. Sakhyan Asmara, saat memberi arahan Rapat Sinergi Lintas Pemangku Kepentingan Pramuka Dalam Rangka Optimalisasi Revitalisasi Gerakan Pramuka Tahun 2015, di Kila Senggigi Beach Hotel, Lombok Nusa Tenggara Barat, Jum’at (12/05/2015).

Gerakan Pramuka, lanjut Drs H. Sakhyan Asmara, memiliki peran strategis dalam membangun kemandirian pemuda.

Rapat sinerji antar lembaga ini, kata dia lagi, untuk membangun kerjasama harmonis dan dialogis antar kementerian terkait, lembaga-lembaga kepramukaan, akademisi, dan Perguruan Tinggi.

Mensinergikan program serta mengoptimalkan pencapaian dalam pengembangan Gerakan Pramuka.

Berita Rekomendasi

“Kepramukaan sebagai gerakan pendidikan pada jalur pendidikan non formal merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan. Menyiapkan pemuda menjadi kader bangsa yang berkualitas baik moral, mental, spiritual, intlelektual, emosional, maupun fisik dan keterampilan,” paparnya.

Terkait adanya dana dekonsentrasi yang dikelola Dispora daerah setempat, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI mengatakan, dana tersebut digunakan untuk kegiatan yang sifatnya strategis.

“Untuk pengembangan Gerakan Pramuka dan bukan digunakan untuk kegiatan teknis yang dilakukan Kwarda daerah setempat,” paparnya.

Rapat sinerji yang diselenggarakan Asisten Deputi Kepanduan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia ini, berlangsung di Kila Senggigi Beach Hotel, Lombok Nusa Tenggara Barat, Rabu – Jum’at (10-12/05/2015).

Dihadiri Kadispora Provinsi Nusa Tenggara Barat, Anang Zulkarnaen, SH, serta para perwakilan dari berbagai lembaga dan dinas terkait, Kementerian, Perguruan Tinggi, SKPD Provinsi NTB, Kwarnas dan Kwarda Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas